Berita Blora
Bentrok Pemuda Pancasila Vs GRIB Jaya di Blora: Timbulkan 12 Korban, 1 Orang Dirujuk ke RS Rembang
Kapolres Rembang AKBP Wawan Andi menyebut bentrok Pemuda Pancasila (PP) vs GRIB Jaya di Blora menelan 12 korban luka, 1 orang dirujuk ke RS Rembang.
Penulis: M Iqbal Shukri | Editor: Yayan Isro Roziki
Sebelumnya, organisasi masyarakat (Ormas) Pemuda Pancasila Blora menggeruduk kantor Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Gerakan Rakyat Indonesia Bersatu (GRIB) Jaya yang berada di wilayah Kecamatan Ngawen, Kabupaten Blora, Senin (13/1/2025) sore.
Berdasarkan pantauan Tribunmuria.com, Ormas PP datang dengan membawa beberapa mobil dan truk.
Total ada sekitar puluhan anggota Pemuda Pancasila yang menggeruduk Markas GRIB Jaya Blora.
Kedatangan ormas Pemuda Pancasila itu dalam rangka menolak adanya Ormas GRIB Jaya di Blora.
Ketua Majelis Pimpinan Cabang (MPC) Pemuda Pancasila, Munaji mengatakan pihaknya tidak suka adanya GRIB di Kabupaten Blora.
"Perlu diingat yang saya sampaikan, bahwa Pemuda Pancasila dan masyarakat tidak suka hadirnya GRIB di Blora. Kalau ada pasti akan berurusan dengan kita," jelasnya, Senin (13/1/2025).
Munaji menilai bahwa keberadaan ormas GRIB Jaya masih ilegal. Dia mengatakan bahwa banyak anggota GRIB Jaya meresahkan masyarakat.
"Kalau mau kepingen jadi organisasi di Blora, izin legalitas harus dipenuhi dulu. Jangan menjadi preman atau bangsat seperti itu. Itu saya sampaikan. Ini Blora bukan Timor Timur."
"Kalau menjadi organisasi tolong kepentingan masyarakat diutamakan, jangan kepentingan perut sendiri," ujarnya.
Dia juga mengancam kalau ada GRIB Jaya akan berurusan dengan ormas Pemuda Pancasila.
"Sekali lagi pesan saya, jangan ada GRIB di Blora. Kalau keluar saya sikat, urusan dengan Pemuda Pancasila."
"Jangan ada berdirinya GRIB di Kabupaten Blora ini. Itu yang kita minta," tambahnya.
Lebih lanjut, Munaji juga menduga bahwa Ketua GRIB Jaya Blora menjadi mafia pupuk bersubsidi.
"Biangkerok pupuk subsidi adalah calon Ketua GRIB sendiri. Jangan biarkan preman berkeliaran di Blora," jelasnya.
Sementara itu, Ketua DPC GRIB Jaya Blora, Sugiyanto membantah soal legalitas GRIB Jaya. Menurutnya ormas yang ia pimpin di Blora sudah legal.
"Mau dibubarkan atas dasar apa? Ini kan sebuah organisasi sudah jelas, legal jelas, jelas semuanya. Bahkan kita diakui secara nasional," katanya.
Sugiyanto menambahkan, ormas dengan Ketua Umum Herchules ini, di Blora sudah ada sekitar 750 anggota.
Sugiyanto merasa heran dengan ormas Pemuda Pancasila yang tidak ingin GRIB Jaya berada di Blora.
Dia juga membantah dianggap sebagai mafia pupuk subsidi. Dia meminta bukti ketika dituduh menjadi mafia pupuk. Dia mengaku hanya berjualan pupuk non-subsidi.
"Memang saya jual pupuk non-subsidi kok. Memang saya jual pupuk, kan dia gak tahu."
"Lha apa bisa membuktikan kalau saya itu mafia pupuk, dari mana? Tolong lah ada bukti satupun, memang saya ndak kok," paparnya.
Ribuan anggota GRIB Jaya Jateng Geruduk Blora
Ribuan anggota organisasi masyarakat (Ormas) Gerakan Rakyat Indonesia Bersatu (GRIB) Jaya di Jawa Tengah menggeruduk Blora.
Mereka rencananya menggelar aksi di Alun-alun Blora, Selasa (14/1/2025) siang.
Hal itu buntut penolakan yang dilakukan oleh ormas Pemuda Pancasila, terhadap GRIB Jaya di Blora, sehari sebelumnya.
Ketua DPC GRIB Jaya Blora, Sugiyanto, mengeklaim jumlah anggota GRIB Jaya yang ada di Jawa Tengah yang akan turun ke Blora ada 5.000 an anggota.
"Tadi anggota GRIB se-Jawa Tengah yang konfirmasi akan hadir sekitar 5.000-an anggota. Kabupaten yang tidak bisa hadir tadi ada 9 kabupaten."
"Ya ini tindaklanjut dari aksi kemarin (penolakan Pemuda Pancasila terhadap GRIB di Blora). Ini sudah perjalanan nanti diperkirakan sampai di Alun-alun Blora pukul 14.00 WIB" jelasnya.
Sugiyanto menegaskan bahwa izin legalitas GRIB sudah ada semua. Pasalnya, izin legalitas itulah yang sempat dipermasalahkan oleh ormas Pemuda Pancasila yang menolak GRIB Jaya di Blora.
"Saya sebagai Ketua DPC GRIB Blora, sebelum saya punya seragam, legalitasnya sudah resmi, izinnya itu sudah kita penuhi, pertama kita dapat SK dari DPD, yang kedua dari Menkumham, ketiga NPWP, izin dari Kesbangpol juga sudah," terangnya.
Sugiyanto mengatakan saat ini, jumlah anggota yang sudah memiliki Kartu Tanda Anggota (KTA) GRIB Jaya di Blora ada sekitar 750 orang.
"GRIB di Blora itu baru 3 bulan, untuk anggota saya ada 750 lebih," terangnya. (*)
Warga Blora Tunggak Pajak Kendaraan hingga Rp40 Miliar, Bupati Arief Rohman Instruksikan Ini |
![]() |
---|
Bayi Laki-laki di Semak Pinggir Hutan Jati Semanggi Bisa Diadopsi? Begini Jawaban Dinsos P3A Blora |
![]() |
---|
BREAKING NEWS: Bayi Laki-laki Ditemukan di Semak Pinggir Hutan Jati Blora, Ari-ari Masih Lengkap |
![]() |
---|
Blora Masuk 8 Besar Produsen Padi Nasional, Ini Strategi Bupati Arief untuk Swasembada Pangan |
![]() |
---|
Kecelakaan Kerja RS PKU Muhammadiyah Blora Sebulan Berlalu, Polisi Belum Tetapkan Tersangka |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.