Berita Blora

25 Ekor Sapi di Blora Mati setelah Terpapar PMK, Bupati Arief Rohman Singgung Penutupan Pasar Pon

Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) menyerang ratusan ternak sapi di Blora. Bupati Arier Rohman bahas kemungkinan menutup pasar hewan (Pasar Pon).

Penulis: M Iqbal Shukri | Editor: Yayan Isro Roziki
TribunMuria.com/Iqbal Shukri
Sejumlah sapi diperdagangkan di Pasar Pon, yang merupakan pasar hewan ternak di Blora. 

TRIBUNMURIA.COM, BLORA - Ratusan hewan ternak di Blora dilaporkan terserang penyakit mulut dan kuku (PMK).

Bupati Blora, Arief Rohman bakal membahas kemungkinan penutupan Pasar Pon, yang merupakan pasar hewan di Blora.

Pasalnya, saat ini di Kabupaten Blora, berdasarkan data dari Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Pusat Kesehatan Hewan (Puskeswan), Dinas Pangan Pertanian Peternakan dan Perikanan (DP4) Kabupaten Blora, ada 360 ekor sapi terpapar PMK, dan 25 ekor sapi mati.

Baca juga: Waspada! Wabah PMK Kembali Menyebar di Blora, Ratusan Ternak Sapi Terpapar, Ada yang Sampai Mati 

Baca juga: Jepara Belum Berstatus Bebas PMK Sejak 2022, DKPP: Per Hari Ini Ada Temuan 17 Kasus

Ratusan ekor sapi yang terpapar PMK itu, data sejak awal Desember 2024, hingga 4 Januari 2025.

Arief Rohman mengatakan penanganan wabah PMK di Blora sudah dibahas dengan Pemerintah Pusat.

"Jadi dari pemerintah pusat, dari Kementerian Pertanian, tenaga ahli menteri, bersama kepala balai, kemarin sudah ke sini, kita sudah berkoordinasi, termasuk vaksin dan sebagainya," katanya, kepada Tribunmuria.com, Kamis (9/1/2025).

Arief juga akan membahasnya lebih lanjut terkait kemungkinan pasar hewan, dalam hal ini Pasar Pon Blora akan ditutup.

"Nanti akan kita coba bahas apakah terkait dengan pasar hewan, perlu ada penutupan atau seperti apa."

"Karena dari data, ini banyak hewan yang kiriman dari luar Blora. Jadi kita akan coba kaji lebih lanjut, upaya-upaya selanjutnya nanti seperti apa," jelasnya.

Selain itu, Arief menyampaikan untuk mencegah lonjakan kasus PMK di Blora, pihaknya telah meminta Kepala Desa, dan para Camat mengantisipasinya.

"Sudah kita antisipasi, mulai dari camat, kades, sudah kita minta untuk mendata, termasuk upaya vaksinasi, kita ajukan ke pemerintah pusat," paparnya. (iqs)

Sumber: TribunMuria.com
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved