Berita Wonosobo

Viral, 78 Makam Wali Abal-abal Kalicutang di Wonosobo Dibongkar, Hindari Pembelokan Sejarah

Warga menghancurkan 78 nisan makam wali abal-abal atau makam wali palsu di Kalicutan, Wonosobo, untuk menghindari pembelokan sejarah.

Penulis: Imah Masitoh | Editor: Yayan Isro Roziki
Istimewa
Tangkapan layar video sekelompok orang yang sedang melakukan pembongkaran makam wali fiktif di Kalicutang, Desa Ngalian, Kecamatan Wadaslintang, Kabupaten Wonosobo. 

TRIBUNMURIA.COM, WONOSOBO - Video sekelompok orang melakukan aksi pembongkaran pada sejumlah makam wali fiktif viral di media sosial.

Dinarasikan, setidaknya terdapat 78 makam wali abal-abal di Kalicutang, Wonosobo, yang dibongkar oleh sekelompok orang untuk menghindari pembelokan sejarah.

Dulunya, tempat yang kini disebut sebagai makam wali dan ulama tersebut adalah tanah berisi rerumputan dan ilalalng.

Dalam unggahan akun Tiktok @Argama Balarama video dengan durasi kurang lebih 6 menit memperlihatkan aksi pembongkaran makam.

Hingga berita ini ditulis postingan itu sudah mendapat belasan ribu komentar warganet.

"rabu 28 agustus makam wali abal abal kalicutang dibongkar oleh pemerintah dan masyarakat."

".78 klaim makam ba'alwi di Desa Ngalian Wadaslintang Wonosobo dibongkar seusai rapat bersama," tulis keterangan dalam caption unggahan Tiktok @Argama Balarama.

Saat dikonfirmasi, Arga Balarama yang juga salah satu tim pembongkar Makam Kalicutang membenarkan kejadian tersebut.

Dijelaskannya, pembongkaran makam tersebut dilakukan untuk menghindari pembelokan sejarah. 

Pasalnya, banyak orang meragukan makam tersebut sebagai makam ulama dan wali di Desa Ngalian, Kecamatan Wadaslintang, Kabupaten Wonosobo.

Selama dua tahun ini setidaknya ada sebanyak 78 makam yang berada di perbatasan Desa Ngalian, Kecamatan Wadaslintang yang pada akhirnya dibongkar.
 
Puluhan nisan yang berada di Kalicuhang diklaim sebagai makam wali dan ulama, ada pula yang menyebutnya sebagai makam habib.

Menurut dia, klaim itu tidak dapat dipertanggungjawabkan sebagai penemuan yang sah secara ilmiah. 

"Untuk membuktikan itu, kita terjunkan tim melakukan serangkaian penelusuran dan interpretasi atas fakta-fakta yang ada."

"Namun kami tidak menemukan bukti konkret yang mendukung bahwa di situ pernah tinggal atau dijadikan sebagai makam ulama," ungkapnya.

Ia menjelaskan, lokasi yang kini disebut sebagai makam wali dan kemudian dibangun sedemikian rupa, dulunya adalah tanah yang ditumbuhi ilalang.

Halaman
12
Sumber: TribunMuria.com
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved