Berita Blora

Cerita Sutarjo, Warga Blroa Harus Antre untuk 'Ngangsu' di Sumur Pinggiran Desa saat Kemarau

Warga desa di Kembang, Kecamatan Banjarejo, Kabupaten Blora, harus mengantre untuk ambil air dari suur di pinggiran desa saat kemarau melanda.

Penulis: M Iqbal Shukri | Editor: Yayan Isro Roziki
TribunMuria.com/Iqbal Shukri
Warga Desa Kembang, Kecamatan Banjarejo, Kabupaten Blora, harus rela antre untuk 'ngangsu' atau mengambil air bersih di sumur, Sabtu (24/8/2024). 

TRIBUNMURIA.COM, BLORA - Krisis air bersih saat musim kemarau sangat dirasakan oleh warga Desa Kembang, Kecamatan Banjarejo, Kabupaten Blora.

Beberapa warga harus 'ngangsu' atau mencari air ke sumur-sumur yang masih ada sumber airnya. 

Bahkan, warga rela antre untuk mendapatkan air dari sumur yang lokasinya ada di pinggiran pemukiman, dekat persawahan.

Baca juga: Kemarau, Embung di Blora Mengering hingga Tanah Retak Mereka, Petani Mengeluh Tidak Bisa Menanam

Baca juga: 225 Jiwa di Desa Tambahagung Pati Terdampak Kekeringan, Terpaksa Mandi pakai Air Galon

Baca juga: 29 Desa di 6 Kecamatan Pati Dilanda Kekeringan, BPBD: Kami Kirim Air Bersih 12 Tangki Per Hari

Di antaranya diceritakan oleh Sutarjo, warga Desa Kembang, Kecamatan Banjarejo, Kabupaten Blora.

Sutarjo setiap hari mengaku selalu mengantre bersama warga lainnya untuk mengambil air di sumur yang masih ada airnya. 

"Ini saya setiap hari antre ambil air di sumur sini, sumur-sumur di desa sudah pada kering," katanya, kepada Tribunmuri, Sabtu (24/8/2024).

Lebih lanjut, Sutarjo mengaku untuk mencukupi kebutuhan air bersih sehari-hari, dirinya harus bolak-balik dari rumah ke sumur yang letaknya di area persawahan itu.

"Untuk sehari biasanya kebutuhannya ya sekitar 10 jeriken, sehingga biasanya ambil air di sini bolak-balik 5 kali, setiap hari itu," terangnya.

Untuk mendapatkan air dari sumur, Sutarjo harus mengantre dengan warga lainnya. Selama 1 jam, biasanya Sutarjo bisa membawa pulang 4 jeriken air.

"Ya airnya untuk kebutuhan sehari-hari, untuk mandi, digunakan untuk memberi minum ternak juga," terangnya.

Sutarjo menyebut, krisis air bersih di desanya sudah sejak bulan April 2024. 

"Sejak bulan April itu kan sudah jarang hujan ya, jadi saya ambil air ke sumur sini, letaknya dari rumah lumayan nggak terlalu jauh hanya sekitar 500 meter, pakai motor, jadi ringan, tapi ya itu antre dengan warga lain juga kan," terangnya.

Sutarjo berharap supaya ada bantuan droping air bersih dari pemerintah untuk warga Desa Kembang.

"Ya harapannya semoga ada bantuan air bersih lah, apalagi di musim kemarau ini, kan warga merasakan sulitnya mencari air bersih," paparnya. (iqs)

Sumber: TribunMuria.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved