Berita Kudus
Terungkap, Ini Penyebab Keracunan Massal Warga Bulungkulon Kudus setelah Santap Nasi Berkat
Dinkes Kudus mengungkap penyebab warga Desa Bulungkulon Kudus keracunan massal setelah santap nasi berkat. Makanan banyak mengandung bakteri ecoli.
Penulis: Rezanda Akbar D | Editor: Yayan Isro Roziki
TRIBUNMURIA.COM, KUDUS - Hasil uji klinis sampel makanan dan minuman yang diduga menjadi penyebab keracunan massal warga Desa Bulungkulon, Kecamatan Jekulo, Kabupaten Kudus telah diketahui.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Kudus, dr Andini Aridewi, mengatakan uji klinis pemeriksaan sampel makanan dan minuman telah dilakukan.
Dari hasil uji sampel makanan dan minuman yang telah keluar, kata dr Andini, keracunan massal warga Desa Bulungkulon dipicu oleh bakteri ecoli yang banyak terdapat pada nasi berkat yang dikonsumsi warga.
Baca juga: BREAKING NEWS: Warga Kudus Keracunan Massal Nasi Berkat, 16 Korban Dirawat di Puskesmas Jekulo
Baca juga: Update Keracunan Massal Nasi Berkat Tahlilan di Bulungkulon Kudus: Korban Terus Bertambah
Baca juga: Update Keracunan Massal di Bulungkulon Kudus, Polisi Periksa Sampel Sisa Nasi Berkat Tahlilan
"Dari sampel makanan dan minuman itu ditemukan bakteri, namun didominasi bakteri ecoli."
"Selain itu ada klebsiella dan lainnya, tapi itu hanya ada pada makanan tertentu. Yang paling banyak memang ecoli," ujarnya saat dihubungi Tribunmuria.com, Senin (27/5/2024).
Dia mengatakan memang ada beberapa bakteri pada makanan dan minuman. Namun tidak ada zat-zat yang berbahaya.
"Ecoli dapat menyebabkan infeksi pada usus saluran pencernaan, saluran kemih, dan bagian lain dari tubuh," terangnya.
Namun beberapa dapat membuat tubuh merasakan sakit dengan diare encer, muntah-muntah, dan demam.
"Intinya penyebabnya ada pada kebersihan lingkungan dan pengelolaan makanan."
"Untuk itu dalam mengolah makanan perlu diperhatikan kebersihan dan standar kesehatan termasuk sumber air," tuturnya.
Keracunan massal setelah santap nasi berkat
DIberitakan sebelumnya, warga Desa Bulungkulon, Kecamatan Jekulo, Kabupaten Kudus, yang menjadi korban keracunan massal nasi berkat tahlilan, terus bertambah.
Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Kudus, total korban keracunan massal nasi berkat tahlilan di Desa Bulungkulon hampir mencapai 100 orang, tepatnya 99 orang.
Korban tersebar di sejumlah fasilitas kesehatan (faskes) yang ada di Kota Kretek.
Hingga Rabu (15/5/2024), terdapat 24 pasien keracunan massal nasi berkat tahlilan yang dirawat di RSUD dr Loekmonohadi.
Warga Desa Bulungkulon yang dirawat di RSUD dr Loekmonohadi mengeluhkan hal yang sama, yakni sakit pada bagian percenaan dan demam.
"Semalam sekitar 20 pasien masuk, untuk siang ini empat pasien masuk. Kalau kondisi gejala masuk kebanyakan mual muntah diare dan demam serta dehidrasi," jelas Erlynita, dokter jaga IGD RSUD dr Loekmomo Hadi, Rabu (15/5/2024).
Dia mengatakan bahwa para pasien tersebut rata-rata mengalami gangguan pada pencernaan.
Dari diagnosa sementara dikarenakan berasal dari makanan.
"Dari gejala itu ada gangguan pencernaan. Itu mungkin dari makanan, apakah makanan itu terkontaminasi atau penyajiannya yang kurang baik itu butuh pemeriksaan lebih lanjut."
"Namun, yang terpenting saat ini kita tangani gejala yang ada dahulu," ujar dr Erlynita.
Sementara itu, Rahayu Ningsih warga Desa Bulungkulon yang juga pasien dugaan keracunan, mengaku baru saja masuk ke rumah sakit usai rawat jalan.
Dia mengatakan bahwa sempat rawat jalan dengan meminum obat warungan.
Namun lantaran tubuhnya yang tak kunjung membaik kemudian dibawa ke rumah sakit.
"Saya semalam langsung makan itu, ya kaya tidak ada yang aneh terus langsung saya buang air besar itu sampai 20 kali."
"Badan panas terus lemas, muntah dan kaki sempat dingin. Karena ga kuat terus dibawa ke sini," ujar Rahayu.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kudus, dr Andini Aridewi mengkonfirmasi adanya peningkatan jumlah warga keracunan massal di Desa Bulungkulon, Jekulo.
"Data sementara terdapat 70 warga rawat inap dan 29 rawat jalan mereka dirawat di RS Nurussyifa, RSUD, dr Loekmonohadi, RS Mardi Rahayu, Puskesmas Jekulo dan Tanjungrejo," jelasnya melalui pesan singkat, Rabu (15/5/2024). (rad)
TMMD Kodim 0722/Kudus: Menjahit Asa, Membangun Masa Depan Desa Kandangmas di Lereng Muria |
![]() |
---|
PCNU Kudus Kembalikan Dana Hibah Rp 1,3 Miliar dari Pemkab ke Kejari |
![]() |
---|
Koleksi Melimpah, Museum Situs Purbakala Patiayam Diusulkan Jadi Cagar Budaya Nasional |
![]() |
---|
Siswa Belajar dalam Kondisi Cemas, Ruang Kelas di SD Ngembalrejo Kudus Rusak sejak Lama |
![]() |
---|
Mengenal Syekh Abdul Hamid, Ulama Berdarah Kudus Mengisi Belantika Keilmuan Islam di Makkah |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.