Berita Kudus

Siap Panen, 2.634 Hektare Tanaman Padi di Sawah Kudus Terancam Puso Terendam Banjir

Ribuan hektare tanaman padi di Kudus yang siap panen hampir dipastikan puso atau gagal panen, karena tanaman pangan tersebut terendam banjir.

Penulis: Saiful MaSum | Editor: Yayan Isro Roziki
TribunMuria.com/Saiful Masum
Kondisi persawahan padi di wilayah Kecamatan Undaan masih terendam banjir dan terancam puso, Rabu (27/3/2024). 

TRIBUNMURIA.COM, KUDUS - Bencana banjir yang melanda sebagian wilayah di Kabupaten Kudus merendam ribuan hektare lahan pertanian.

Akibatnya, petani terancam gagal panen karena persawahannya mengalami puso setelah terendam banjir berhari-hari.

Di Desa Karangrowo, Kecamatan Undaan, jumlah lahan persawahan yang terendam banjir dan terancam gagal panen diperkirakan mencapai 350 hektare. 

Jumlah tersebut hampir separuh dari total luasan lahan persawahan di Desa Karangrowo mencapai 950 hektare. 

Kepala Desa Karangrowo, Heri Darwanto mengatakan, wilayah Karangrowo dan sekitarnya berpotensi tergenang banjir setiap tahunnya. 

Tahun ini, permukiman di Karangrowo, utamanya di Dukuh Krajan menjadi salah satu daerah terparah terendam banjir dengan ketinggian lebih dari satu meter di permukiman.

Lebih dari seribu jiwa penduduk Karangrowo pun terpaksa mengungsi di beberapa posko pengungsian selama 10-11 hari. 

Selain merendam rumah penduduk, kata Heri, banjir juga merendam lahan persawahan masyarakat.

Diperkirakan 90 persen tanaman siap panen gagal dipanen setelah terendam banjir.

Masyarakat pun mengandalkan bekal yang diterima saat pulang dari pengungsian untuk mencukupi kebutuhan pokok sementara waktu pascabanjir. 

"Soal kebutuhan logistik, mayoritas warga Krajan gagal panen. Untuk sementara ada bekal persediaan makan bekal logistik dari pengungsian."

"Kami akan upayakan meminta bantuan kepada pemerintah agar masyarakat yang sawahnya terdampak banjir dapat bantuan," terangnya, Rabu (27/3/2024).

Heri Darwanto menambahkan, persoalan banjir yang terjadi setiap tahun harus ada solusi pengendaliannya.

Di wilayah Undaan, kata dia, perawatan sungai dengan cara normalisasi Sungai Wulan, Sungai Juana, dan sejumlah anak sungai diperlukan. 

Program normalisasi sungai tersebut merupakan harapan masyarakat Karangrowo kepada pemerintah agar bisa direalisasikan.

Sumber: TribunMuria.com
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved