Berita Jepara

8 Orang Pasien DBD Meninggal di Jepara, RSUD Kartini 'Booking' Dokter & Tambah Bangsal Perawatan

8 orang meninggal dunia setelah terserang DBD di Jepara. RSUD RA Kartini tambah bangsal perawatan dan datangkan dokter tambahan dari klinik.

Penulis: Tito Isna Utama | Editor: Yayan Isro Roziki
Istimewa
Pj Bupati Jepara, Edy Supriyanta, saat berkunjung ke RSUD RA Kartini Jepara. 

TRIBUNMURIA.COM, JEPARA - Penjabat (Pj) Bupati Jepara H Edy Supriyanta meminta masyarakat, supaya mewaspadai kejadian demam berdarah dengue (DBD) saat musim penghujan.

Menurutnya jumlah penderitanya DBD kini tercatat tinggi, diketahui bahwa sudah memakan korban jiwa hingga delan orang.

"Penderita DBD di Kabupaten Jepara sudah mencapai ratusan orang," ucap Pj Bupati Jepara dalam keterangan tertulis yang diterima Tribunmuria, Sabtu (24/2/2024).

Baca juga: Kasus DBD di Jepara Melonjak Tajam pada Januari 2024, 2 Pasien Meninggal Dunia: Anak dan Lansia

Baca juga: 4 Warga Jepara Meninggal Dunia setelah Terjangkit DBD, Dinkes: Sepanjang Januari-Agustus 98 Kasus

Ia menjelaskan bahwa pasien didominasi usia anak, membuat ruang perawatan anak di RSUD RA Kartini pun penuh.

Dia meminta kepada Dinas Kesehatan agar melakukan langkah-langkah pencegahan. 

"Itu supaya kasus DBD tidak semakin bertambah," ungkapnya.

Pj Bupati Jepara berpesan kepada kasyarakat agar masif mencegah perkembangbiakan nyamuk aedes aegypti --penyebar virus DBD.

Caranya bisa dengan menjaga kebersihan lingkungan, disertai pemberantasan sarang nyamuk (PSN). 

“Kesadaran masyarakat untuk PSN masih perlu terus digencarkan," ujarnya.

Setelah kunjungan ini, pihaknya telah menjadwalkan rapat keesokan harinya. 

Merumuskan upaya efektif mencegah penambahan kasus DBD

Termasuk rencana pengasapan (fogging), dan membuat surat edaran ke sekolah-sekolah mengenai sosialisasi PSN.

Di sisi lain, Direktur RSUD dr. Tri Iriantiwi mengatakan pihaknya akan melakukan penambahan dua bangsal. 

"Di UGD pasien sudah ditangani perawatannya, tinggal dipindah ruangan agar tidak menumpuk di UGD," kata Direktur RSUD dr. Tri Iriantiwi.

Pihak rumah sakit juga akan merekrut dokter temporer dari klink-klink. 

Tempo perekrutan kurang lebih tiga bulan, sifatnya sementara untuk dapat membantu penanganan pasien DBD. (Ito)

Sumber: TribunMuria.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved