Berita Kudus

Meriahnya Tradisi Saparan Buyut Poncowati Ngembal Kulon Kudus, 20 Gunungan Diarah Ribuan Warga

Meriahnya tradisi Saparan di Ngembal Kulon Kudus, Warga arak-arak 20 gunungan hasil bumi. Tradisi Saparan digelar Sabtu Legi pada bulan Sapar.

Penulis: Saiful MaSum | Editor: Yayan Isro Roziki
TribunMuria.com/Saiful Masum
Warga Desa Ngembal Kulon, Kecamatan Jati, Kabupaten Kudus menggelar kirab budaya Saparan yang digelar setiap Sabtu Legi pada bulan Sapar, Minggu (3/9/2023). Pada kali ini, 20 gunungan hasil bumi diarak ribuan warga keliling desa. 

Kepala Desa Ngembal Kulon, Moh Khanafi mengatakan, tradisi Saparan sudah diperingati sejak dahulu, guna nguri-uri budaya Mbah Buyut Poncowati, -sosok yang dikenal sebagai perintis desa setempat.

TRIBUNMURIA.COM, KUDUS - Lebih dari seribu warga Desa Ngembal Kulon, Kecamatan Jati, Kabupaten Kudus kembali menggelar kirab budaya Saparan yang digelar setiap Sabtu Legi pada bulan Sapar setiap tahunnya. 

Kali ini, peserta terdiri dari 26 kelompok dengan membawa dan menampilkan beragam kreasi dan inovasi yang dimiliki masing-masing.

Sebanyak 20 kelompok di antaranya merupakan perwakilan dari 20 RT di wilayah Desa Ngembal Kulon.

Peserta kirab budaya mengarak 20-an gunungan hasil bumi, sebagai bentuk syukur atas limpahan rizki yang diterima dalam satu tahun terakhir. 

Kepala Desa Ngembal Kulon, Moh Khanafi mengatakan, tradisi Saparan sebenarnya sudah diperingati sejak dahulu.

Dalam rangka nguri-uri budaya Mbah Buyut Poncowati, yaitu sosok yang dikenal sebagai salah satu perintis Desa Ngembal Kulon.

Dia menyebut, tradisi yang sebelumnya diperingati dengan sederhana, kini berhasil dikonsep lebih meriah dalam dua tahun terakhir.

Mulai dari beragam lomba, penyerahan kambing Saparan, pentas seni, doa bersama, pementasan wayang kulit, dan ditutup dengan kirab budaya Saparan. 

"Kirab ini diikuti 20 RT, ditambah kelompok dari sekolah, dan juga ada perwakilan dari dusun lain di desa sebelah."

"Masing-masing kelompok menampilkan kreasi dan inovasi," terangnya, Minggu (3/9/2023).

Moh Khanafi menyebut, sedikitnya ada 20 gunungan hasil bumi yang diarak warga dalam kirab Saparan.  

Tradisi kirab ini dijadikan sebagai ajang silaturrahim antar warga, ajang komunikasi agar tercipta suasana harmonis, gotong-royong, saling melengkapi dan memberi sehingga tercipta kemakmuran desa. 

"Kami gelar serangkaian kegiatan untuk memeriahkan tradisi Saparan tahun ini."

"Momentum mencurahkan rasa syukur warga Ngembal Kulon atas keberkahan, karunia, dan rezeki melimpah yang diberikan oleh Allah SWT kepada masyarakat."

Sumber: TribunMuria.com
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved