Berita Blora

Petani Tewas Tersengat Listrik Jebakan Tikus di Sawah Blora

Seorang petani bernama Kasto dari Desa Kemantren tewas di sawah akibat diduga tersengat listrik dari jebakan tikus.

Penulis: Ahmad Mustakim | Editor: Daniel Ari Purnomo
istimewa
Sejumlah orang mengevakuasi jenazah petani yang tewas diduga tersengat listrik jebakan tikus di persawahan area Blora. 

TRIBUNMURIA.COM, BLORA - Seorang petani bernama Kasto dari Desa Kemantren, Kecamatan Kedungtuban, Kabupaten Blora, tewas di sawah akibat diduga tersengat listrik dari jebakan tikus. Peristiwa tragis ini terjadi saat Kasto sedang memasang saluran air di persawahan Desa Sidorejo pada Kamis (10/8/2023).

Kepala Desa Kemantren, Agus Prayitno, mengungkapkan bahwa Kasto merupakan seorang warga Desa Kemantren yang tengah beraktivitas di sawah warga Desa Sidorejo.

"Korban diketahui meninggal dunia sekitar pukul 07.00 WIB," jelas Agus Prayitno kepada tribunmuria.com pada Jumat (11/8/2023).

Baca juga: Larangan Tak Digubris, Forkopimcam Sukoharjo dan Polsek Minta Bongkar Jebakan Tikus Listrik di Sawah

Kronologi kejadian disampaikan oleh Agus Prayitno. Kasto sedang berusaha mengaliri sawahnya yang berdekatan dengan lahan pertanian milik warga lain, yaitu Woto. Saat memasang plastik air, tanpa sengaja ia menyentuh kawat listrik yang masih terhubung dan aktif.

Ahmad Sukir, seorang warga dari Kemantren, turut memberikan keterangan terkait insiden tersebut. Ia menyebut bahwa Kasto pergi ke sawah tanpa ditemani oleh teman. "Saya melihat keramaian di lokasi kejadian. Namun, tubuh korban sudah diangkat dan akan dibawa ke rumah duka," ujar Sukir.

Sukir juga mengungkapkan bahwa mayoritas petani di wilayah tersebut masih menggunakan jebakan tikus listrik untuk mengatasi hama tikus pada tanaman padi. Meskipun sudah ada imbauan untuk menghindari penggunaan listrik dalam jebakan tikus karena risiko keselamatan, namun masih banyak yang mengabaikan imbauan tersebut.

"Pasangannya masih menggunakan listrik. Meskipun spanduk imbauan sudah dipasang, tapi tetap saja banyak yang menggunakan listrik. Tikus-tikus ini terus menyerang tanaman padi. Terkadang, hanya dalam satu malam bisa ditemukan hingga 100 ekor tikus dengan menggunakan jebakan listrik," ungkap Sukir.

Kejadian tragis ini bukan yang pertama kali terjadi di Kedungtuban. Pada tahun 2022, seorang petani bernama Sugianto (40) dari Dukuh Sudung, Desa Wado, Kecamatan Kedungtuban, Blora, juga ditemukan tewas akibat tersengat listrik dari jebakan tikus.

Kapolsek Kedungtuban, AKP Sujiharno, menjelaskan bahwa korban ditemukan meninggal di sawahnya sekitar pukul 14.00 WIB. "Kematian korban disebabkan oleh tersengat listrik dari jebakan tikus," ujar Sujiharno pada Minggu (17/4/2022). Meskipun imbauan terus diberikan, penggunaan jebakan listrik dalam pertanian masih menjadi masalah yang perlu mendapatkan perhatian serius. (Kim)

Sumber: TribunMuria.com
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved