Berita Kudus

Jam Tangan Kayu Eboni Watch dari Klaten Juara AKI 2023 di Kudus, Amankan Tiket Pameran Nasional

Kerajinan jam tangan kayu Eboni Watch asal Klaten jadi yang terbaik pada pameran produk ekonomi kreatif Apresiasi Kreasi Indonesia (AKI) 2023 di Kudus

Penulis: Saiful MaSum | Editor: Yayan Isro Roziki
TribunMuria.com/Saiful Masum
Seorang karyawan sedang menata produk jam tangan kayu Eboni Watch dalam pameran produk ekonomi kreatif Apresiasi Kreasi Indonesia (AKI) 2023 di Kudus City Walk Mall, kemarin. 

"Kami memanfaatkan dua jenis kayu, sonokeling dan dan mapel. Kami siap membawa produk terbaik kami ke pameran nasional di Jakarta," ujarnya. 

Hilda berharap, kesempatan ini bisa dimaksimalkan untuk mendongkrak pelaku usaha naik level guna memajukan pertumbuhan ekonomi lokal. 

Sebelumnya, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) melakukan penjaringan 16 produk ekonomi kreatif terbaik yang tersebar di 16 kota/kabupaten di Indonesia. 

Kegiatan tersebut dikemas dalam sebuah pameran Apresiasi Kreasi Indonesia (AKI) 2023 yang dilaksanakan di Jakarta, Karawang, Sukabumi, Situbondo, Mojokerto, Kudus, Purwokerto, Kupang, Bengkulu, Bangka, Batam, Samarinda, Palangkaraya, Manado, Gorontalo, dan Jayapura. 

Satu finalis pelaku Ekraf terbaik di masing-masing kota/kabupaten berhak mendapatkan tiket pameran nasional pada pekan puncak AKI 2023.

Di Kabupaten Kudus, pameran Apresiasi Kreasi Indonesia (AKI) 2023 melibatkan 20 pelaku ekonomi kreatif (ekraf) yang tersebar di wilayah Kabupaten Kudus dan sekitarnya.

Terdiri dari subsektor 
kuliner, kriya, fesyen, aplikasi, film, dan musik.

20 pelaku ekraf diberi kesempatan untuk menampilkan dan memasarkan produk masing-masing selama tiga hari, 9-11 Juni 2023 di Kudus City Walk Mall. 

Setiap peserta berhak menampilkan produk dan kemampuan terbaiknya untuk merebut satu tiket pameran berskala nasional. 

Direktur Kuliner Kriya Desain dan Fesyen pada Kemenparekraf, Yuke Sri Rahayu mengatakan, pameran AKI ini merupakan program unggulan Kemenparekraf dalam rangka membangkitkan kembali perekonomian para pelaku ekonomi kreatif di Indonesia.

Sekaligus membuka lapangan pekerjaan seluas-luasnya melalui karya-karya yang dihasilkan. 

Dia menilai, produk ekraf yang dipamerkan di Kabupaten Kudus sudah mengikuti perkembangan dunia, dan sustainable dengan memanfaatkan potensi alam sekitar. 

"Kemenparekraf juga berupaya meningkatkan pemasaran produk melalui digitalisasi."

"Saat ini UMKM yang sudah terdigitalisasi on boarding di platform e-commerce ada sekitar 20 juta, dari yang ditargetkan 30 juta orang hingga 2024," terangnya.

Yuke menyampaikan, pameran ini menjadi wadah promosi produk ekonomi kreatif agar naik kelas.

Program ini juga difungsikan untuk meningkatkan kapasitas dan skill pelaku ekraf agar bisa bersaing di kancah internasional. 

"Program ini hadir untuk mendorong UMKM kreatif Indonesia naik kelas dan percepatan pertumbuhan ekonomi, dengan mengangkat tema Produk Indonesia untuk Ekonomi Kuat," tuturnya. (Sam)

Sumber: TribunMuria.com
Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved