Berita Blora

Membanggakan! Batik Ciprat Karya Anak Disabilitas Kedungwungu Blora Dipamerkan hingga Belanda

Batik ciprat karya anak-anak difabel di Kedungwungu, Kecamatan Todanan, Blora, dibawa pameran hingga Eropa, tepatnya di Belanda.

|
Penulis: Ahmad Mustakim | Editor: Yayan Isro Roziki
TribunMuria.com/Ahmad Mustakim
Fitria Rusmayati, owner 'Batik Ciprat Shelter Workshop Harapan Mandiri', yang berada di Desa Kedungwungu, Kecamatan Todanan, Kabupaten Blora, menunjukkan batik ciprat karya anak-anak penyandang disabilitas di desa setempat, Senin (29/5/2023). 

Dirinya menjelaskan batik ciprat per potong dengan ukuran 2 meter x 115 cm dijual Rp 150 ribu.

"Bervariasi sih dari harga Rp 130 ribu sampai 150 ribu," ujarnya.

Menurutnya, agar bisnis yang mengkaryakan para disabilitas ini tetap bertahan, maka perlu adanya perhatian dari pemerintah.

Untuk saat ini, Pemkab Blora melalui Dinas Sosial (Dinsos) telah memberikan bantuan berupa kain dan peralatan.

"Harapan kami ya untuk pembuatan batik ciprat bersama anak-anak disabilitas lebih diperhatikan, kami berharap dari pemerintah dibantu untuk pemasaran mungkin bisa bagi OPD untuk menggunakan seragam batik ciprat," harapnya.

Pasalnya batik ciprat tersebut beberapa kali telah mengikuti beberapa kali pemeran tingkat nasional, hingga hasil batik ciprat itu telah dibawa ke Belanda.

"Paling jauh kemarin dibawa tamu dari Belanda sekitar 10 potong," kata dia.

Salah seorang penyandang disabilitas, Ucik Lestari, merasa senang dapat membuat batik ciprat yang diminati banyak orang.

Makanya sejak 2018, sampai saat ini dirinya masih setia untuk berkarya di tengah keterbatasan yang dimilikinya.

"Ya senang saja, mengisi kegiatan, embuat batik enggak susah kok."

"Kalau nyiprat sudah biasa, tapi kalau bikin motif kan perlu bantuan," pungkasnya. (kim)

Sumber: TribunMuria.com
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved