Berita Nasional

Jelang May Day, 500 Karyawan di Semarang Malah Kena PHK, Alasannya Tanjung Emas Terdampak Rob

Banjir rob yang menerjang kawasan Pelabuhan Tanjung Emas berdampak pada hengkangnya perusahaan dari kawasan itu. Imbasnya 500 karyawan kena PHK.

Penulis: Idayatul Rohmah | Editor: Muhammad Olies
Tribunmuria.com/Idayatul Rohmah
Kawasan Tanjung Emas Semarang. 

TRIBUNMURIA.COM, SEMARANG - Banjir rob yang menerjang kawasan Pelabuhan Tanjung Emas dan komplek industri Lamicitra Kota Semarang tahun lalu kini berdampak pada hengkangnya perusahaan dari kawasan itu.

Pada bulan Maret 2023 atau jelang May Day tahun ini, tercatat satu perusahaan yakni PT Fuji Metec telah menutup kegiatan operasional pabrik di kawasan tersebut.

Hal itu disampaikan Kepala Dinas Tenaga Kerja Kota Semarang, Sutrisno. Ia menyebutkan, hal ini berpengaruh terhadap pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap sekitar 500 karyawan di perusahaan tersebut.

"Kemarin tanggal 31 Maret memang ada PHK (di PT Fuji Metec), sehingga sekitar 500-an pekerjanya terpaksa di-PHK," kata Sutrisno saat dihubungi Tribun Jateng, Senin (1/5/2023).

Dijelaskan Sutrisno lebih lanjut, tutupnya perusahaan tersebut memang karena dampak banjir rob yang menerjang kawasan itu pada Mei 2022 lalu.

Menurut dia, produsen mesin penjual otomatis atau vending machine itu tak bisa melakukan perbaikan setelah dampak yang dialami. Sehingga, Perusahaan terpaksa tutup dan melakukan PHK massal terhadap karyawannya.

"Karena dampak banjir satu tahun kemarin, sehingga tidak bisa recovery dan PHK massal 500 sekian (karyawan)," sebutnya.

Baca juga: Viral Ema Tuntut Upah Lembur, Disnakertrans Jateng: Buruh yang Bersangkutan Tak Boleh Di-PHK

Baca juga: Jumlah Kasus PHK di Kudus Meningkat Dua Kali Lipat, Pengaruh Resesi Ekonomi?

Di sisi itu Sutrisno menambahkan, terkait dengan hak-hak pekerja yang terdampak PHK di pabrik tersebut sendiri telah dipenuhi perusahaan.

Menurut dia, pengusaha telah membayarkan uang pesangon untuk seluruh karyawan terdampak.

"PHK, semua bergembira karena semua diakhiri dengan berselawat Nabi Muhammad sehari antara pengusaha dan pekerja dalam rangka penutupan perusahaan karena tidak dimungkinkan lagi beroperasi. Kami berdiskusi betul, Alhamdulillah juga pengusahanya baik sehingga pada saat penutupan, semua menerima," sebutnya.

Sutrisno menambahkan, di tengah adanya gejolak perekonomian global, pihaknya sendiri kini masih mencermati terkait ada atau tidaknya dampak bagi kelangsungan perusahaan yang ada di Kota Semarang.

"Kita semua berupaya. Artinya, kita tidak tahu perusahaan mana yang akan tumbang atau mungkin akan meminimalkan usahanya karena kaitan arus global ini, tetapi kami berharap semoga tidak terjadi. Kemudian, kemungkinan juga ada ekspansi di wilayah lain yang mungkin karena kebutuhan lahan yang kurang cukup luas dan sebagainya.

Tapi kami imbau kepada teman-teman pengusaha, kalau menghendaki tempat luas silakan berdiskusi atau berdialog dengan Ibu Walikota karena sangat welcome mencarikan lokasi yang cocok agar investasi di Semarang bukannya berkurang tapi bertambah lagi," terangnya.

Adapun di sisi itu, Sutrisno memaparkan, perusahaan besar di Kota Semarang yang terpaksa tutup adalah satu yang disebutkan itu 

Sementara lainnya, menurutnya, hanya sebagian yang kemungkinan ada pengurangan karyawan.

Halaman
123
Sumber: TribunMuria.com
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved