Berita Demak

Ketua Terpilih Versi Konfercab Sayung Tuding Pengukuhan Nur Huda sebagai Ketua Ansor Demak Ilegal

Ketua GP Ansor Demak versi Konfercab Sayung mTding pengukuhan Nur Huda sebagai Ketua GP Ansor Demak versi Forum Penguru Ranting adalah tak sah, ilegal

Penulis: Tito Isna Utama | Editor: Yayan Isro Roziki
Tribunmuria.com/Tito Isna Utama
Suasana pelaksanaan pengukuhan Pengurus GP Ansor Demak versi forum pengurus ranting di Pondok Pesantren Al Hidayat, Dusun Krasak, Desa Temuroso, Kecamatan Guntur, Rabu (12/4/2023) malam. 

TRIBUNMURIA.COM, DEMAK - Ketua GP Ansor terpilih versi Konfercab di YPI Hidayatul Mubtadi'in, Sayung, Lathifa Fahri, mempertanykan keabsahan pengukuhan kepengurusan GP Ansor Demak pimpinan M Nur Huda, yang digelar di komplek Ponpes Al Hidayat, Desa Temuroso, Guntur, Demak Rabu (12/4/2023) malam. 

Lathifa Fahri mengeklaim, pengukuhan pengurus GP Ansor periode 2023-2027 dengan Ketua PC atas nama M Nur Huda adalah ilegal.

Dituturkan, dalam organisasi GP Ansor tidak mengenal istilah pengukuhan.

Ketua PC GP Ansor Demak, versi Konfercab Sayung, Lathifa Fahri.
Ketua PC GP Ansor Demak, versi Konfercab Sayung, Lathifa Fahri.

Terlebih, mengukuhkan bukan dari pimpinan pusat GP Ansor atau yang diberi wewenang.

"Kalau semalam itu bukan pelantikan tapi pengukuhan."

"Di Ansor pelantikan itu yang melantik ya pimpinan di atasnya, kalau tadi malam yang mengukuhkan yang di bawah," kata Fahri.

Baca juga: Konfercab Ansor Demak Ricuh, Mantan Ketua PC Pecah Kaca Melarikan Diri, Peserta: Ini Dagelan!

Baca juga: Pecah Kaca Melarikan Diri saat Acara, Eks Ketua PC Sebut Konfercab Ansor Demak Sah Sesuai Aturan

Baca juga: Surati PBNU dan PP GP Ansor, Forum Pimpinan Cabang Desak Konfercab Ansor Demak Diulang

Lathifa Fahri mengatakan, pengukuhan pengurus PC GP Ansor Demak yang dilakukan di Ponpes Al Hdidyat, Temuroso, adalah tindakan ilegal.

Sebab, hal itu melanggar aturan organisasi yang telah ditetapkan.

"Kalau di organisasi Ansor tidak pengukuhan, apalagu yang melakukan di luar struktural organisasi."

"Ansor itu ya yang sesuai dengan intruksi pimpinan," ucapnya.

Fahri menegaskan bahwa pihaknya masih mengacu pada Surat Keputusan (SK) No 3984/PP/SK-01/IV/2023 tentang Pengesahan Susunan Pengurus Pimpinan Cabang Gerakan Pemuda (PC GP) Ansor Kabupaten Demak masa khidmat 2023-2027.

Dalam SK tersebut tertera bahwa Ketua PC GP Ansor Demak adalah Lathifa Fahri; Sekertaris, Sulaiman; Bendahara, Ma’mun Charis; dan Ketua Dewan Penasihat M Nurul Muttaqin; Wakil Dewan Penasihat, Maskuri.

SK tersebut keluar pada 15 Ramadan 1444 H atau 6 April 2023

"Kalau muncul dua ketua, secara organisasi di Ansor tidak bisa."

"Karena dari proses konfrensi cabang muncul ketua hanya satu, dan dinamika di Kabupaten Demak pasca-Konfrecab sudah selesai, dengan diterbitkannya SK dari pimpinan pusat yang kami terima pada malam 17 Ramadan kemarin," jelasnya.

Kendati demikian, lanjut Fahri, pihaknya akan tetap merangkul dan berusaha untuk menyatukan kedua kubu menjadi satu.

"Kami jajaran pengurus sudah silahturahmi dengan KH Munif dengan Ketua PC NU, Rais Suriah, kemarin beliau merestui kepemimpinan dan pengerusan yang sudah mendapatkan SK dari pimpinan pusat."

"Dan harapan beliau-beliau, kami bisa merangkul dan bisa menjadi satu wadah kekuatan yang utuh," tuturnya.

SK-nya mana?

Di sisi lain, Ketua Dewan Penasihat PC GP Ansor Demak, Nurul Mutaqin, mengatakan bahwa adanya dinamika dalam sebuah organisasi adalah wajar.

Namun, kata dia, semua pihak harus tetap berpedoman pada SK pimpinan pusat.

"Yang kalah sudah berusaha untuk melakukan protes ke pimpinan pusat, dan kemarin pimpinan pusat menerbitkan SK kepengurusan Ansor Demak yang baru, tepatnya di malam 17 Ramadan kemarin," kata Nurul.

Ia menyebutkan bahwa kegiatan yang dilakukan di luar struktur organisasi ataupun pengurus yang sah akan dinilai ilegal.

"Maka seharusnya dinamika organsasi itu sudah selesai."

"Jadi kalau yang resmi sudah dapat SK sehingga ada kegiatan di luar organisasi itu dianggap ilegal," ungkapnya.

Nurul pun juga sempat mempertanyakaan apakah kegiataan pengukuhan terhadap M Nur Huda sebagai Ketua GP Ansor Demak memiliki surat keputusan (SK) resmi dari pimpinan pusat.

"Karena itu tidak ada SK-nya. Coba tanya itu yang memberikan SK siapa, yang tanda tangan siapa, tidak ada."

"Organisasi ada urutannya, pimpinan ranting, kecamatan, kabupaten, wilayah dan pusat."

"Kalau sekelas cabang Demak itu SK-nya langsung dari pimpinan pusat," tutupnya.

FPAC-PR Kukuhkan M Nur Huda sebagai Ketua PC Ansor Demak

Sebelumnya diberitakan, pengukuhan Pengurus GP Ansor Demak masa khidmat 2023-2027, digelar di kompleks Ponpes Al Hidayat, Desa Temuroso, Guntur, Demak Rabu (12/4) malam. 

M Nur Huda dikukuhkan sebagai nahkoda baru Ansor Demak untuk empat tahun mendatang.

Pengukuhan dilakukan oleh Forum Pimpinan Anak Cabang-Pimpinan Ranting (FPAC-PR) GP Ansor Kabupaten Demak. Prosesi pengukuhan ini dihadiri ribuan kader Ansor dan Banser Kabupaten Demak.

Turut hadir juga dalam prosesi pengukuhan tersebut di antaranya Pengurus PCNU Kabupaten Demak, Wakil Bupati Demak KH Ali Makhsun, Dandim 0716/Demak, KH Achmad Baedhowi Misbah, KH Adib Zamroni, KH Mujazi, KH DR Jafar Shodiq, dan lainnya.

Sekretaris FPAC-PR Ahmad Watsiq mengatakan, pihaknya bersyukur pelaksanaan pengukuhan ini berlangsung dengan lancar dan sukses.

“Ini jadi awal sejarah baru GP Ansor Kabupaten Demak. Selamat untuk sahabat-sahabat pengurus yang telah dikukuhkan,” kata Ahdmad Watsiq dalam keterangan tertulis yang diterima Tribunjateng, Kamis (13/4/2023).

Ia mengatakan, sebelum pelaksanaan pengukuhan ini, FPAC-PR juga telah melakukan konsultasi pada para kiai di Demak.

M Nur Huda dikukuhkan sebagai Ketua GP Ansor Demak. Sedang Sekretaris Muhammad Fariq dan Bendahara Untung Sugiarto. 

Sedangkan Komandan Banser Kabupaten Demak diamanatkan pada Teguh Ali Irfan. Sementara Ketua MDS Rijalul Ansor diamanatkan pada Ahmad Syarifudin Hidayatullah Misbah atau Gus Dayat.

M Nur Huda mengatakan, tidak mudah mengemban amanah sebagai pimpinan di GP Ansor Demak.

“Ini merupakan musibah bagi saya. Tapi karena semuanya sudah menitipkan Amanah, maka kami bertekad menjaga amanah itu dengan sebaik-baiknya dengan meminta pertimbangan para kiai dalam tiap langkah organisasi."

"Terlebih, saya melihat kegigihan perjuangan sahabat-sahabat selama ini,” katanya.

Menurutnya, usai pengukuhan ini organisasi di Ranting dan PAC se-Kabupaten Demak harus tetap berjalan sebagaimana mestinya. 

Konfercab Ansor Demak Ricuh

Konferensi Cabang (Konfercab) Gerakan Pemuda (GP) Ansor Kabupaten Demak yang berlangsung di YPI Hidayatul Mubtadi'in, Bulusari, Sayung, berakhir ricuh, Senin (27/2/2023) malam.

Ratusan pengurus ranting dan Barisan Ansor Serbaguna (Banser) melakukan aksi protes menyusul proses Konfercab yang dinilai penuh rekayasa dan kecurangan.

Protes semakin memanas lantaran sebagian peserta yang memiliki hak suara tidak diizinkan masuk.

Tak kurang dari 700 anggota Banser dari sejumlah PAC pun dilarang menyaksikan kegiatan Konfercab.

Walhasil terjadi aksi saling dorong antara massa dan panitia di pintu gerbang.

Namun tak berapa lama mereka akhirnya bisa masuk setelah jumlah Banser yang datang semakin banyak.

Sementara itu mantan Ketua PC GP Ansor Demak, Nurul Muttaqin, yang menjadi bagian dari sasaran protes dikabarkan melarikan diri dengan cara keluar lewat jendela belakang sekolah tempat berlangsungnya acara.

"Tadi ada yang melihat Nurul Muttaqin keluar lewat jendela dengan memecah kaca, karena banyak yang mencari dia," kata salah seorang anggota Banser yang ada di lokasi tersebut.

Ketua PAC GP Ansor Mranggen, Watsiq, mengatakan tahapan Konfercab yang menjadi penentu pemilihan Ketua PC Ansor berlangsung sangat singkat nyaris tidak lebih dari 10 menit.

"Tatib dibaca cepat dan tahu-tahu pimpinan sidang memutuskan nama calon yang jadi."

"Ini Konfercab apa-apaan kok seperti dagelan," katanya.

Watsiq menuturkan, sehari sebelumnya, saat proses penghitungan jumlah rekomendasi untuk usulan nama bakal calon ketua, terdapat dua kandidat yakni Mukahammad Nur Huda dan Lathifa Fahri. 

Sehubungan dukungannya memenuhi unsur perolehan minimal suara, maka pimpinan sidang mengatakan bahwa selanjutnya akan dipertemukan kedua kandidat untuk musyawarah mufakat.

Jika tidak mufakat maka ditempuh melalui voting tertutup atau digelar Konfercab ulang.

"Tetapi nyatanya tidak demikian. Ini menunjukkan keputusan sidang tak konsisten dan mengingkari yang telah menjadi keputusan bersama semua pimpinan PAC," tegasnya.

Senada disampaikan Ketua PAC Ansor Guntur, Choerul Huda, bahwa sejak awal panitia tidak netral.

Bahkan keputusan penentuan dilakukan dengan mengingkari keputusan sebelumnya, dan diambil saat belum banyak peserta yang hadir karena masih dalam perjalanan.

"Kami melihat penuh rekayasa, kecurangan dan tidak fair."

"Sebenarnya hal ini sudah terendus sejak tahapan pengumpulan rekomendasi bakal calon," ungkapnya. 

Sebab, dari keterangan beberapa ketua ranting ternyata nama pilihan calon ketua yang ada dalam surat rekomendasi dimanipulasi. 

Solekhan, salah satu pengurus ranting di kecamatan Bonang mengaku merasakan keganjilan-keganjilan dari panitia. 

"Beberapa ranting yang beda suara bahkan dipersulit mendapatkan surat undangan dan rekom yang dibawa oleh ketua PAC Bonang," terangnya.

Melihat banyak kecurangan dan kotornya pelaksanaan konfercab Ansor Demak, senior Banser Demak Teguh Arjun mengaku tak bisa menerima kenyataan demikian.

"Proses Konfercab GP Ansore Demak ini telah mencederai organisasi dan menimbulkan perpecahan di internal Ansor dan Banser di Kabupaten Demak," tegasnya. (Ito)

Sumber: TribunMuria.com
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved