Berita Demak

Ketua Terpilih Versi Konfercab Sayung Tuding Pengukuhan Nur Huda sebagai Ketua Ansor Demak Ilegal

Ketua GP Ansor Demak versi Konfercab Sayung mTding pengukuhan Nur Huda sebagai Ketua GP Ansor Demak versi Forum Penguru Ranting adalah tak sah, ilegal

Penulis: Tito Isna Utama | Editor: Yayan Isro Roziki
Tribunmuria.com/Tito Isna Utama
Suasana pelaksanaan pengukuhan Pengurus GP Ansor Demak versi forum pengurus ranting di Pondok Pesantren Al Hidayat, Dusun Krasak, Desa Temuroso, Kecamatan Guntur, Rabu (12/4/2023) malam. 

Ratusan pengurus ranting dan Barisan Ansor Serbaguna (Banser) melakukan aksi protes menyusul proses Konfercab yang dinilai penuh rekayasa dan kecurangan.

Protes semakin memanas lantaran sebagian peserta yang memiliki hak suara tidak diizinkan masuk.

Tak kurang dari 700 anggota Banser dari sejumlah PAC pun dilarang menyaksikan kegiatan Konfercab.

Walhasil terjadi aksi saling dorong antara massa dan panitia di pintu gerbang.

Namun tak berapa lama mereka akhirnya bisa masuk setelah jumlah Banser yang datang semakin banyak.

Sementara itu mantan Ketua PC GP Ansor Demak, Nurul Muttaqin, yang menjadi bagian dari sasaran protes dikabarkan melarikan diri dengan cara keluar lewat jendela belakang sekolah tempat berlangsungnya acara.

"Tadi ada yang melihat Nurul Muttaqin keluar lewat jendela dengan memecah kaca, karena banyak yang mencari dia," kata salah seorang anggota Banser yang ada di lokasi tersebut.

Ketua PAC GP Ansor Mranggen, Watsiq, mengatakan tahapan Konfercab yang menjadi penentu pemilihan Ketua PC Ansor berlangsung sangat singkat nyaris tidak lebih dari 10 menit.

"Tatib dibaca cepat dan tahu-tahu pimpinan sidang memutuskan nama calon yang jadi."

"Ini Konfercab apa-apaan kok seperti dagelan," katanya.

Watsiq menuturkan, sehari sebelumnya, saat proses penghitungan jumlah rekomendasi untuk usulan nama bakal calon ketua, terdapat dua kandidat yakni Mukahammad Nur Huda dan Lathifa Fahri. 

Sehubungan dukungannya memenuhi unsur perolehan minimal suara, maka pimpinan sidang mengatakan bahwa selanjutnya akan dipertemukan kedua kandidat untuk musyawarah mufakat.

Jika tidak mufakat maka ditempuh melalui voting tertutup atau digelar Konfercab ulang.

"Tetapi nyatanya tidak demikian. Ini menunjukkan keputusan sidang tak konsisten dan mengingkari yang telah menjadi keputusan bersama semua pimpinan PAC," tegasnya.

Senada disampaikan Ketua PAC Ansor Guntur, Choerul Huda, bahwa sejak awal panitia tidak netral.

Bahkan keputusan penentuan dilakukan dengan mengingkari keputusan sebelumnya, dan diambil saat belum banyak peserta yang hadir karena masih dalam perjalanan.

"Kami melihat penuh rekayasa, kecurangan dan tidak fair."

"Sebenarnya hal ini sudah terendus sejak tahapan pengumpulan rekomendasi bakal calon," ungkapnya. 

Sebab, dari keterangan beberapa ketua ranting ternyata nama pilihan calon ketua yang ada dalam surat rekomendasi dimanipulasi. 

Solekhan, salah satu pengurus ranting di kecamatan Bonang mengaku merasakan keganjilan-keganjilan dari panitia. 

"Beberapa ranting yang beda suara bahkan dipersulit mendapatkan surat undangan dan rekom yang dibawa oleh ketua PAC Bonang," terangnya.

Melihat banyak kecurangan dan kotornya pelaksanaan konfercab Ansor Demak, senior Banser Demak Teguh Arjun mengaku tak bisa menerima kenyataan demikian.

"Proses Konfercab GP Ansore Demak ini telah mencederai organisasi dan menimbulkan perpecahan di internal Ansor dan Banser di Kabupaten Demak," tegasnya. (Ito)

Sumber: TribunMuria.com
Halaman 4 dari 4
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved