Berita Banyumas

Mengapa Suhu Cuaca Terasa Lebih Panas dan Terik Belakangan Ini? Simak Penjelasan BMKG Berikut

Akhir-akhir awal Ramadan ini cuaca panas terasa begitu menyengat, suhu udara gerah dan terik. Mengapa bisa demikian? Simak penjelasan BMKG berikut ini

|
shutterstock.com
Ilustrasi cuaca panas dan terik - Akhir-akhir ini suhu udara dan cuaca terasa begitu panas, gerah dan terik. Mengapa bisa demikian? Simak penjelasan BMKG berikut ini. 

"Bulan (Ramadan) kemarin (tahun lalu, red) sebelum puasa hujan terus, sekarang sebaliknya cuaca panas sekali," paparnya. 

Prakirawan Cuaca BMKG Ahmad Yani Semarang, Rany Puspita Ekawati menjelaskan, cuaca panas yang terjadi di awal Ramadan lantaran perubahan musim pancaroba dari dingin ke panas.

Ditambah, arah angin berhembus dari timur ke tenggara, berarti angin berasal dari arah Australia yang minim uap air sehingga menyebabkan cuaca panas.

"Posisi matahari mulai tanggal 21 Maret 2023 tepat di khatulistiwa bisa dibilang matahari tepat berada di atas kita sehingga terasa panas sekali," ujarnya.

Pihaknya menyebut, suhu cuaca panas pada tanggal 23 Maret maksimum tercatat di angka 33,1 derajat celcius.

Angka maksimal itu masih terhitung normal hanya saja karena bulan ini termasuk pancaroba sehingga suhu cuaca terasa sangat panas.

"Suhu cuaca di Kota Semarang tercatat selama tahun 1991-2020 paling panas pernah mencapai 39,5 derajat celsius," paparnya.

Ia menambahkan, selama ramadan prediksi cuaca di Jateng nantinya akan tetap turun hujan tapi intensitas tidak sebanyak seperti februari kemarin.

Hujan akan lebih sering terjadi saat sore dan malam hari.

"Namun hujan turun sporadis (jarang) baik di Jateng Timur, Solo Raya dan daerah lainnya," imbuhnya. (*) 

Sumber: TribunMuria.com
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved