OTT Rekrutmen Bintara Polri

Aksi Bisu Kasus OTT Oknum Polisi Jadi Calo Bintara Polri, Mahasiswa Jateng Tuntut Kapolda Dicopot

Kelompok mahasiswa Cipayung plus Jawa Tengah memprotes aksi suap yang dilakukan oleh tujuh anggota Polda Jateng.

Penulis: Iwan Arifianto | Editor: Muhammad Olies
Tribunmuria.com/ Iwan Arifianto.
Kelompok mahasiswa yang mengatasnamakan kelompok Cipayung plus Jawa Tengah melakukan orasi menuntut Kapolda Jateng dicopot imbas kasus suap tujuh anggota Polda Jateng dalam seleksi penerimaan Bintara Polri, di depan kantor Polda Jateng, Kamis (9/3/2023).   

TRIBUNMURIA.COM, SEMARANG - Kelompok mahasiswa Cipayung plus Jawa Tengah memprotes aksi suap yang dilakukan oleh lima polisi dan dua ASN lingkup Polda Jateng.

Aksi suap rekrutmen Bintara Polri itu terungkap setelah dilakukan OTT terhadap tujuh oknum tersebut.

Para mahasiswa melakukan aksi demonstrasi bisu.

Mereka menutup mulut dengan lakban hitam di depan gerbang kantor Polda Jateng, Kamis  (9/3/2023) siang.

Praktis, saat orasi, tidak ada suara apapun dari orator.

Meski begitu, narasi protes disampaikan lewat bentangan spanduk dan kertas.

Di antaranya tertulis usut mafia pungli seleksi Bintara Polri hingga Kapolda gagal.

Demonstrasi yang sempat diwarnai hujan deras itu berlangsung dengan pengawalan ketat aparat. 

Peserta aksi menilai Polda Jateng telah gagal dalam mengamankan institusi yang mestinya steril dari KKN.

"Misal tidak menyelesaikan masalah ini dan tidak bisa membenahi polri dengan sebaik-baiknya maka copot saja Kapolda Jateng," ujar Koordinator Lapangan (Korlap) aksi, Untung Prasetyo Ilham.

Baca juga: Terlibat Kasus OTT Rekrutmen Bintara Polri, 5 Polisi dan 2 ASN Tak Ada yang Dipecat, Ini Sanksinya

Baca juga: Ihwal OTT Penerimaan Bintara Polda Jateng, Kombes Iqbal Tegas Bantah Tudingan IPW: Komitmen BETAH

Baca juga: IPW: Barang Bukti Uang OTT Bintara Polri 2022 di Polda Jateng Capai Puluhan Miliar Rupiah

Pihaknya bersama gerakan mahasiswa Jawa Tengah prihatin atas kasus pungli yang melibatkan tujuh anggota Polda Jateng.

Kejadian itu, menjadi kritisi dan catatan bersama bahwa institusi polri belum bersih dan belum dapat dipercaya oleh masyarakat.

Kelompoknya menuntut perlu adanya reformasi birokrasi di tubuh Polda Jateng dari tahap rekrutmen.

Supaya tercipta polri yang jujur adil dan bersih.

"Masih jauh panggang daripada api, buktinya sekarang terjadi kasus suap," beber Untung Prasetyo Ilham.

Sumber: TribunMuria.com
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved