Berita Semarang
Cuaca Ekstrem Kualitas Durian Kota Semarang Menurun, Tak Lagi Legit, Kholil: Belum Nemu Solusinya
Cuaca ekstrem memicu penurunan produktivitas, baik secara kualitas dan kuantitas, durian di Kota Semarang.
Penulis: Iwan Arifianto | Editor: Yayan Isro Roziki
TRIBUNMURIA.COM, SEMARANG - Cuaca ekstrem memicu penurunan produktivitas durian di Kota Semarang.
Begitupun soal rasa, curah hujan tinggi mengakibatkan kualitas rasa durian tak begitu bagus.
"Iya imbas cuaca ekstrem, hujan terus durian jadi tidak legit karena kadar airnya tinggi," ucap petani durian Mijen, Kota Semarang, Kholil kepada Tribunmuria, Sabtu (4/3/2023).
Cuaca ekstrem yang menimpa petani Kota Semarang, diakuinya sudah dirasakan sejak awal tahun 2022.
Cuaca ekstrem lebih berimbas terhadap kualitas durian daripada kuantitas.
Sebab, kualitas durian semakin tidak legit sedangkan hasil panen durian setiap pohonnya tidak terlalu terpengaruh.
"Pengaruh terkait kualitas hampir menimpa ke semua varietas durian," beber Kholil.
Menangani persoalan itu, ia berupaya memberikan pupuk kapur dolomite.
Kapur pertanian itu berfungsi menetralkan pH tanah atau keasaman dan kebasaan tanah.
Kiat tersebut diperolehnya selepas berkonsultasi dari komunitas petani durian dari Banjarnegara dan Wonosobo.
Namun, cara itu dinilainya belum terlalu efektif.
Ia menganggap cuaca yang kelewat esktrem menjadi biang keroknya.
"Sampai sekarang, saya masih mencari cara solusi yang efektif," tuturnya.
Petani durian Gunungpati, Kota Semarang, Tumidiarso menuturkan, cuaca ekstrem di kota Semarang memang berpengaruh terhadap kualitas durian.
Begitupun dari kuantitas juga berpengaruh, semisal durian usia 10 tahun biasanya menghasilkan 20-30 biji per pohon sekarang hanya 15 biji.
| Gandeng ISNU Laksanakan CTC, Kakanwil Kemenag Jateng: Mereka Punya Banyak SDM Mumpuni |
|
|---|
| Balai Industri Kreatif Digital dan Kemasan Jateng Raih Sertifikasi ISO 9001:2015 |
|
|---|
| Diaspora Sarjana NU: Santri Menembus Batas Tradisi, Berkontribusi untuk Negeri |
|
|---|
| Dorong Perempuan Daerah Berkarya Melalui PaPeda, Ini yang Dilakukan Indosat |
|
|---|
| Grand Opening Klamby di Semarang, Dimeriahkan Psikolog Analisa Widyaningrum |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/muria/foto/bank/originals/festival-durian-kota-semarang-wali-kota-semarang-43.jpg)