Berita Semarang

Cuaca Ekstrem Kualitas Durian Kota Semarang Menurun, Tak Lagi Legit, Kholil: Belum Nemu Solusinya

Cuaca ekstrem memicu penurunan produktivitas, baik secara kualitas dan kuantitas, durian di Kota Semarang.

Penulis: Iwan Arifianto | Editor: Yayan Isro Roziki
Istimewa
Wali Kota Semarang, Hevearita G Rahayu danara penikmat durian saat mendatangi festival durian di Gunungpati, Kota Semarang, pertengahan Februari 2023 kemarin. 

"Intensitas curah hujan tinggi lalu pohon sering bertunas menyebabkan kualitas buah menurun, sejurus dengan hal itu kuantitas hasil panen juga  menurun," ujarnya kepada Tribun.

Ia mengaku, cuaca ekstrem yang dialaminya mulai dirasakan September 2022 Jateng hingga Maret ini.Sontak selama kurun waktu tersebut, hampir tidak terjadi panas sehingga menyebabkan penurunan produktivitas hasil panen durian.

"Kondisi itu berpengaruh ke segala jenis varietas durian," paparnya.

Menurutnya, pemupukan menjadi kunci yakni dengan memberikan kapur dolomit untuk pH tanah, peningkatan unsur kalium dan fosfat.

Ketika langkah pemupukan dilakukan dengan benar, ia menyakini mampu mengurangi dampak dari cuaca ekstrem.

"Kami sering tukar pengalaman ke sesama petani durian di berbagai daerah di Jateng yang mengalami hal yang sama," imbuhnya. "Ke dinas malah tidak pernah."

Para petani durian Kota Semarang tidak semuanya melek teknologi. 

Tumidi, sapaanya, mengaku, sudah berupaya menghadapi  cuaca ekstrem dengan memantau prakiraan cuaca dari BMKG. 

Prakiraan tersebut untuk menentukan proses tanam dan penangan terhadap buah durian.

"Misal prediksi BMKG benar yaitu Maret sudah mulai panas maka produksi durian akan bagus di tahun berikutnya," ujarnya.

Pakar Lingkungan Semarang, Mila Karmila menyebut, tentu ada hubungan antara cuaca ekstrem dengan penurunan produktivitas pertanian termasuk bagi petani durian.

Sebab cuaca ekstrem mengakibatkan perubahan musim dan kejadian banjir maupun kekeringan.

"Hal itu sangat memengaruhi waktu panen yang menjadi tidak menentu dan seringkali hasilnya tidak maksimal," paparnya kepada Tribun.

Terkait cuaca ekstrem yang imbasnya ke petani, ia menegaskan, seharusnya Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang melalui dinas terkait perlu memberikan sosialisasi mengenai apa yang dapat dan harus dilakukan oleh petani agar tidak merugi.

Selain itu, melalui komunitas petani seharusnya ada langkah untuk bisa mendesak pemerintah dalam menghadapi persoalan tersebut.

Sumber: TribunMuria.com
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved