Berita Jepara

Stok Beras di Gudang Bulog Jepara Capai 100 Ton, Febriana: Aman untuk 2 Bulan ke Depan

Stok beras di gudang penyimpanan Badan Urusan Logistik (Bulog) di Desa Rengging, Kecamatan Pecangaan, Kabupaten Jepara, sebanyak 100 ton.

Tribunmuria.com/Yunan Setiawan
Gudang penyimpanan beras milik Bulog yang terletak di Desa Rengging, Kecamatan Pecangaan, Kabupaten Jepara. 

TRIBUNMURIA.COM, JEPARA - Stok beras di gudang penyimpanan Badan Urusan Logistik (Bulog) di Desa Rengging, Kecamatan Pecangaan, Kabupaten Jepara, sebanyak 100 ton.

Kepala Bulog 207, Febriana Nurqomariyah mengungkapkan stok tersebut aman untuk dua bulan ke depan.

Jumlah stok tersebut juga akan bertambah setelah musim panen pertama. Beras petani lokasi Jepara akan diserap oleh Bulog.

Stok 100 ton beras saat ini nanti akan disuplai ke kios dan ke pasar-pasar tradisional.

Pasalnya, saat ini kondisi harga gabah dan beras di pasar  terjadi naik-turun.

Menurutnya, hal itu karena faktor cuaca yang tidak menentu. Serta gagal panen yang dialami petani.

"Kebijakan mensalurkan beras ke kios dan pasar untuk menstabilkan harga," kata Febriana, Selasa (14/2/2023).

Penyaluran itu diharapkan bisa membuat masyarakat membeli beras dengan harga terjangkau.

Dalam pekan ini pihaknya akan menyalurkan beras premium yang dikemas medium dan kios. Penyaluran ini akan terus dilakukan selama harga beras fluktuatif.

Sebelumnya diberitakan, Nasrun mengeluhkan harga gabah terus turun di pasar. Hal ini merugikannya.

Pasalnya, dalam amatannya, harga gabah kering panen atau GKP semula kisaran Rp6.200-6.300, kini harga itu terus turun hingga mencapai Rp5.700 per kg.


Petani asal Desa Tedunan, Kecamatan Kedung, Kabupaten Jepara, itu menilai, turunnya harga tersebut karena suplai beras bulog ke pasar-pasar tradisional.


Menurutnya, harga gabah juga bergantung pada harga beras. Apabila harga beras di pasar turun, maka otomatis nilau jual gabah juga  turun.


"Awal tahun harga beras sudah bagus. Petani juga senang. Tapi sekarang merosot," terangnya, Senin (13/2/2023).


Hal yang sama juga diungkapkan Masduki (65). Menurutnya, harga jual gabah saat ini tidak menutup ongkos produksi.

Sumber: TribunMuria.com
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved