Berita Jepara

Hasil Evaluasi 3 Bulanan Pj Bupati Jepara Edy Supriyanta oleh Kemendagri, Inilah Rinciannya

Kedatangan tim dari Kemendagri ini sebagai tindaklanjut evaluasi kinerja Penjabat Bupati Jepara Edy Supriyanta rutin dilakukan setiap 3 bulan sekali

istimewa
Penjabat Bupati Jepara Edy Supriyanta saat menyampaikan paparannya saat Sosialisasi Peningkatan Kinerja Pemerintah Daerah Kabupaten Jepara, di Gedung Shima, Senin (13/2/2023). 

TRIBUNMURIA.COM, JEPARA - Penjabat Bupati Jepara Edy Supriyanta menegaskan siap mewujudkan target penanganan isu nasional saat ini.

Hal itu disampaikan Edy Suriyanta menerima kunjungan tim dari Kementerian Dalam Negeri, di Gedung Shima, Setda Jepara, Senin (13/2/2023).

Tim Kemendagri yang datang terdiri dari Inspektur Khusus Itjen Kemendagri Dr. Drs. Teguh Narutomo, M.M, Direktur Evaluasi Kinerja dan Peningkatan Kapasitas Daerah Ditjen Otda Kemendagri Dr. Deddy Winarwan, Inspektur IV Itjen Drs. Arsan Latif, M.Si dan Dr. Nizwar Affandi, Tenaga Ahli Itjen Kemendagri.

Baca juga: Mayoritas Petinggi yang Baru Dilantik di Jepara Wajah Baru, Edy Supriyanta Ingatkan Hal Ini

Penjabat (Pj) Bupati Jepara Edy Supriyanta saat memimpin rapat dengan Lembaga Kerjasama (LKS) Tripartit yang dihadiri pihak pengusaha, perusahaan, dan serikat buruh di Command Centre, Selasa (8/11/2022).
Penjabat (Pj) Bupati Jepara Edy Supriyanta saat memimpin rapat dengan Lembaga Kerjasama (LKS) Tripartit yang dihadiri pihak pengusaha, perusahaan, dan serikat buruh di Command Centre, Selasa (8/11/2022). (Diskominfo Jepara)

Kedatangan tim dari Kemendagri ini sebagai tindaklanjut evaluasi kinerja Penjabat Bupati yang rutin dilakukan setiap 3 bulan sekali.

"Sesuai arahan dari Bapak Presiden, kami siap mewujudkan target penanganan sejumlah isu nasional. Yakni percepatan peningkatan kesejahteraan sosial melalui penanganan kemiskinan ekstrem, stunting hingga revitalisasi pendidikan dan pendidikan vokasi," ujar Pj Bupati Edy Supriyanta.

Edy Supriyanta menjelaskan jika angka kemiskinan di Jepara menjadi yang terendah di wilayah Muria.

Tahun 2022, angka kemiskinan di Jepara sebesar 6,88 persen.

"Sebelumnya angka kemiskinan di Jepara 6,66 persen pada 2019 dan meningkat pada 2021 sebesar 7,44 persen. Tetapi tahun lalu berhasil kita tekan lagi," jelasnya.

Lebih lanjut Edy menjelaskan, untuk penanganan stunting, Jepara berhasil menekan prevalensinya dari 25 persen di tahun 2021 menjadi 18,2 di tahun 2022.

Angka ini, kata Edy Supriyanta, berada di bawah rata-rata angka nasional dan provinsi.

"Sedangkan iklim investasi yang terbangun dengan baik terus meningkatkan jumlah investasi di Jepara, baik dari luar maupun dalam negeri," ungkap Edy.

Untuk ekspor kayu dan olahannya, lanjut Edy Supriyanta, nilai ekspornya mencapai 193 juta USD, meningkat dari tahun 2021 sebesar 183,6 juta USD.

Sedangkan ekspor garmen dan sepatu hingga September 2022 sebesar 210 juta USD melampaui ekspor furniture kayu dan olahannya. 

"Ini bukan berarti produk identitas daerah ini mengalami penurunan, melainkan tetap meningkat," jelas Edy.

Sementara itu Inspektur Khusus Itjen KemendagriTeguh Narutomo meminta perangkat daerah harus bersama-sama mendukung Penjabat Bupati agar kinerjanya semakin baik.

"Kami tidak hanya memberikan evaluasi, tetapi juga melakulan pendampingan. Jika ada masalah dan kendala akan kita berikan treatment," ungkapnya.

(*)

Sumber: TribunMuria.com
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved