Berita Jateng

Miris! ODGJ Grobogan 2 Kali Dihamili Ayah & Adik Kandung, Kadus: Bapaknya Punya Kepercayaan Aneh

Miris! Perempuan ODGJ di Grobogan dua kali hamil oleh ayah dan adik kandungnya yang masih SMP. Anak pertama lahir di RSJ dr Amino Gondohutomo Semarang

Grafis TribunJateng.com/Bram Kusuma
Ilustrasi korban tindakan asusila - Wanita ODGJ di Kecamatan Penawangan, Kabupaten Grobogan, dua kali hamil, diduga pelakunya adalah ayah kandung dan adik kandung korban yang masih duduk di bangku SMP. Anak pertama perempuan ODGJ berinisial IL tersebut lahir di RSJ dr Amino GOndohutomo Semarang. 

Siti dalam keluarga kecilnya menjadi tulang punggung sebab suaminya tidak bekerja hanya bertugas merawat anak.

Namun, ia mulai mengalami gejala depresi sekira tahun 2005. 

Mulanya, ia mendatangi rumah kontrakan kakak kandungnya yang sama-sama kerja di Jakarta.

Di rumah tersebut, Siti mengamuk hingga merusak sejumlah barang.

Selepas kejaidan itu, Siti diantar pulang ke Semarang oleh kakak kandungnya. 

Sedangkan suami dan anaknya kembali ke Mojokerto meninggalkan Siti menghadapai masa sulit itu sendiri.

"Peristiwa itu sekira ya tahun 2005, anak pertamanya masih kecil lalu dibawa ayah kandung dan neneknya ke Mojokerto," ucap L.

Deretan peristiwa tragis berikutnya terjadi ketika Siti di Semarang.

Di antaranya dari Siti membacok ayah kandungnya di sawah hingga  dua anaknya hamil entah dengan siapa meninggal dunia.

Pihak keluarga menyangsikan bahwa kedua anak Siti meninggal akibat dianiaya. 

Sebab, Siti begitu sayang kepada anaknya sehingga hal itu yang menjadi kesulitan keluarga ketika hendak mengambil anak tersebut.

"Iya ada dua anaknya meninggal dunia kabarnya dianiaya, tapi melihat Siti begitu sayang kepada anak tidak mungkin, kemungkin besar karena sakit," bebernya.

Diakuinya, meski Siti sama anak sayang sekali akan tapi kalau sudah kumat depresinya anak menjadi tidak diurus.

"Kami mau minta anaknya tidak boleh, anak lainnya berhasil diselamatkan karena ya diambil secara diam-diam," terangnya.

Siti tinggal di rumahnya memang sendiri. 

Jarak dengan rumah saudaranya tidak terlalu jauh hanya berjarak sekira 500 meter.

Untuk kebutuhan sehari-hari seperti makan hasil mencari sendiri. 

Semisal tidak ada uang baru Siti minta makan ke rumah saudara.

"Kalau dapat uang ya beli sesuatu seperti dispenser dan kipas angin padahal di rumah sudah tidak ada listrik," ucapnya.

Rumah yang dihuni Siti memang tak dihubungkan dengan arus Listrik sebab warga takut terjadi hal tak dinginkan.

"Rumah itu sudah dipasang lampu tapi dipecah sama Siti, kalau pakai listrik takut kebakaran," jelasnya.

Ia mengatakan, kehamilan Siti yang berulang kali memang tak lepas dari perilaku dan fisiknya.

Siti ketika usia 30an seringkali kepergok sama laki-laki lain di rumahnya akibat ada beberapa laki-laki kepincut dari fisiknya putih bersih dan langsing.

Apalagi Siti ketika tidak kumat mampu diajak komunikasi seperti orang pada umumnya. 

"Warga pernah memergoki Siti sama lelaki di rumah, ada yang dinikahkan siri ada yang tidak, total ada sampai lima orang yang kepergok di rumah," terangnya.

Ia mengungkapkan, keadaan keluarganya sudah tidak sanggup lagi menampung anak Siti yang kedelapan lantaran sudah merawat anaknya yang ketujuh. 

Keluarga juga bingung ketika diserahkan dirawat Siti takut terjadi hal tak diinginkan.

"Mau dirawat Siti ya samar-samar jadi saya serahkan ke Dinsos dan pihak lain yang sudah menolong," ucapnya. (*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Derita Wanita Riwayat Gangguan Jiwa di Grobogan, 2 Kali Hamil Diduga Ulah Bapak dan Adik Kandung yang Masih SMP

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved