Berita Jateng

Atasi Lumpur di Pintu Air Sungai Wulan Kudus, Warga Undaan Ingin Pemprov Jateng Bantu Ekskavator

Warga di Desa Undaan Lor, Kecamatan Undaan, Kudus gotong royong membersihkan lumpur yang mengendap di pintu air saluran menuju Sungai Wulan.

Penulis: Rifqi Gozali | Editor: Muhammad Olies
Tribun Muria/Rifqi Ghozali
Endapan lumpur yang menghalangi aliran air dari persawahan dan permukiman ke Sungai Wulan di Desa Undaan Lor, Kudus, Senin (16/1/2023). 

TRIBUNMURIA.COM, KUDUS – Warga di Desa Undaan Lor, Kecamatan Undaan, Kudus gotong royong membersihkan lumpur yang mengendap di pintu air saluran menuju Sungai Wulan. Akibat endapan lumpur setinggi sekitar enam meter itu, air yang menggenang di persawahan dan permukiman tak kunjung surut.

Hasil pengerukan lumpur secara manual memang tidak berdampak banyak atas genangan air yang membanjiri lahan persawahan. Namun, hal itulah yang mereka bisa lakukan atas ancaman puso atas banjir yang menggenangi lahan persawahan.

Upaya swadaya yang dilakukan oleh warga untuk mengeruk endapan lumpur di depan pintu air gang 12 Undaan Lor dilakukan oleh sejumlah petani. Mereka menggunakan alat sederhana berupa baling-baling perahu karet untuk menggempur tumpukan lumpur agar hanyut oleh air. Kemudian ada sejumlah warga yang mengeruk lumpur agar aliran air mengalir lancer ke Sungai Wulan.

“Harapan petani saya mohon bantuan provinsi, Pak Ganjar Pranowo bisa memberi solusi mengeruk lumpur yang mengendap di depan pintu air ke Sungai Wulan. Itu memang untuk pembuangan air di Kecamatan Undaan. Air tetap ajek setiap hari menambah terus tidak bisa turun,” kata Ketua Persatuan Petani Pemakai Air (P3A) Undaan Lor, Sunari, Senin (16/1/2023).

Baca juga: Ini Starting Line Up PSIS Vs Rans FC, Main Sore Ini di Stadion Pakansari Bogor

Baca juga: VIRAL, Pria di Sidoarjo Tinggalkan Resepsi demi Tes Wawancara PPS, Masih Pakai Baju Pengantin

Baca juga: Sopir Ferdy Sambo, Kuat Maruf Dituntut Delapan Tahun Penjara

Menurut Sunari, apa yang dilakukan oleh sejumlah petani untuk mengeruk lumpur ini merupakan hari keempat. Kemarin juga sempat ada kerja bakti yang diikuti oleh ratusan warga. Pengerukan lumpur secara manual itu memang tidak signifikan. Buktinya genangan banjir di persawahan masih ajek.

Endapan lumpur yang menutup pintu air Gang 12 di Undaan Lor itu mengakibatkan genangan banjir di persawahan dan permukiman warga tak kunjung surut. Kini yang paling mengkhawatirkan para petani yakni ancaman puso.

Sementara Kepala Desa Undaan Lor, Abdul Qomar, mengatakan, pintu air di Gang 12 yang alirannya menuju Sungai Wulan merupakan solusi atas genangan banjir yang menggenangi persawahan dan permukiman warga. Data BPBD mencatat ada 450 hektare lahan persawahan di Undaan Lor yang terendam banjir.

“Sementara saat ini masih ada 141 rumah di Undaan Lor yang masih terendam banjir,” kata Abdul Qomar.

Idealnya memang untuk mengeruk lumpur harus menggunakan ekskavator. Hanya saja pihaknya sudah mencoba komunikasi dengan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali-Juana dan anggota DPRD Kudus, namun sampai saat ini masih belum ada ekskavator yang diterjunkan.

“Sehingga airnya biar lancar dan deras. Kalau ada ekskavator lebih cepat dan untuk lumpur bisa hilang,” kata dia.

Sumber: TribunMuria.com
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved