Berita Jateng

Belajar Membuat Batik Ciprat, Pelajar SMPN 5 Pati Berguru ke Penyandang Disabilitas

Pelajar kelas VII SMPN 5 Pati melaksanakan proyek pembuatan batik ciprat. Aktivitas ini merupakan bagian dari penerapan kurikulum merdeka belajar.

Penulis: Mazka Hauzan Naufal | Editor: Muhammad Olies
Tribun Jateng/Mazka Hauzan Naufal
Siswa-siswi kelas VII SMPN 5 Pati belajar praktik membatik ciprat di Sekretariat Perkumpulan Penyandang Disabilitas Indonesia (PPDI) Kabupaten Pati, Selasa (10/1/2023).   

TRIBUNMURIA.COM, PATI - Pelajar kelas VII SMPN 5 Pati melaksanakan proyek pembuatan batik ciprat. Aktivitas ini merupakan bagian dari penerapan kurikulum merdeka belajar.

Didampingi para guru, mereka belajar membatik ciprat di bawah bimbingan langsung Perkumpulan Penyandang Disabilitas Indonesia (PPDI) Kabupaten Pati.

Para anggota PPDI Pati memang sudah cukup lama menjalankan usaha pembuatan batik ciprat.

Siswa dan siswi kelas VII B SMPN 5 Pati tampak antusias mempraktikkan proses pembuatan batik yang diajarkan oleh Ketua PPDI Pati, Suratno, beserta sejumlah anggotanya.

Mereka melaksanakan tahap demi tahap pembuatan batik ciprat di Sekretariat PPDI Kabupaten Pati, Selasa (10/1/2023).

Anak-anak mempraktikkan langsung cara mencipratkan lilin/malam menggunakan kuas untuk membentuk pola di atas kain putih yang dibentangkan. Menggunakan spons, mereka juga mewarnai kain yang sudah diberi pola. Salah satu kain dipoles dengan teknik gradasi warna merah dan hitam.

Guru IPS SMPN 5 Pati, Dono Riyanto mengatakan bahwa kegiatan ini merupakan implementasi kurikulum merdeka belajar dan Pelajar Pancasila.

"Di SMPN 5 ada tiga proyek, salah satunya pembuatan batik ciprat. Kami menggandeng teman-teman PPDI karena mereka memiliki pengalaman dan keahlian dalam usaha batik ciprat," kata Dono yang juga Ketua Proyek Batik Ciprat, pada TribunJateng.com.

Baca juga: HUT ke-50, PDIP Belum Umumkan Capres, Megawati: Kalau Orang Main Taruhan Sudah Masang

Baca juga: Lukas Enembe Langsung Diterbangkan ke Jakarta, Sempat Diamankan di Mako Brimob

Baca juga: Yuni dan Basir Gelar Resepsi Pernikahan di Tengah Banjir Kabupaten Pati, Genangan Air Setinggi Betis

Ia mengatakan, mulanya pihaknya mengetahui dari media massa bahwa PPDI Pati mempunyai produk batik ciprat. Setelah itu ia mencari informasi lebih lanjut dan menjalin kerjasama.

Dari PPDI, lanjut Dono, anak-anak didiknya juga belajar mengenai kewirausahaan.

"Ada tiga unsur (yang dipelajari siswa), yaitu kreativitas, kerjasama, dan keterampilan," tambah dia.

Dono melanjutkan, anak-anak kelas VII A sampai H bergantian belajar membatik ciprat sampai produk jadi.

Kelas VII A sudah lebih dulu menyelesaikan produk dan hari ini giliran Kelas VII B.

"Hasil karya anak-anak akan dipamerkan pada akhir Februari," ucap Dono.

Ketua PPDI Pati Suratno mengatakan, satu bulan lalu pihaknya memberikan materi teoretis kepada anak-anak SMPN 5. Baru pada Januari 2013 ini praktik membatik ciprat dilakukan.

Halaman
12
Sumber: TribunMuria.com
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved