Berita Kudus
Bupati Kudus Hartopo Berang dengan Sekda Gara-gara Ini
Bupati Kudus HM menyayangkan aksi Sekda Kudus Sam'ani Intakoris yang dinilai menjadi mandor dalam pengurukan jalan berlubang di ruas Jalur Pantura
Penulis: Rifqi Gozali | Editor: Muhammad Olies
TRIBUNMURIA.COM, KUDUS – Bupati Kudus HM menyayangkan aksi Sekda Kudus Samani Intakoris yang dinilai menjadi mandor dalam pengurukan jalan berlubang di ruas Jalur Pantura tepatnya di Dukuh Tanggulangin, Kecamatan Jati.
“Sekarang malah buat konten, malah jadi mandornya di terminal sana menguruk (jalan) di sana. Malah jadi lelucon. Ini tidak pantas,” kata Hartopo dalam konferensi pers di Pendopo Kudus, Senin (9/1/2023).
Harusnya, kata Hartopo, Samani Intakoris hadir dalam rapat koordinasi penanganan bencana yang berlangsung di Pendopo Kabupaten Kudus bersama sejumlah kepala organisasi perangkat daerah (OPD). Namun dia tidak hadir, dan Hartopo menyayangkan hal tersebut.
“Saya sesalkan (ketidakhadiran Sekda) karena Sekda Kepala OPD di sini, Kepala BPBD malah. Jadi terkait langsung sering kami undang tapi tidak hadir, artinya lebih mengabaikan perintah pimpinan,” katanya.
Baca juga: Banjir Sisakan Lubang Menganga di Jalur Pantura Kudus, 4 Truk Terguling, Kini Diuruk Sementara
Baca juga: Ini Toko di Semarang yang Sediakan Makanan Khas Imlek, Ada Plum Hingga Kue Keranjang
Baca juga: Indahnya Toleransi di Kudus, Pengungsi Banjir Warga Tanjung Karang Salat di Dalam Gereja
Hartopo menambahkan, sebagai pimpinan dia tidak pernah membebani Sekda kecuali hanya sebagai koordinator.
“Kami membebani sebagai koordinator saja. Sekda itu tempatnya di sini (di kantor). Kalau izin keluar, sudah kami perintahkan, sudah kami buat form, justru yang saya suruh buat edaran adalah Pak Sekda kalau keluar dari kantor harus ada izin lewat form,” kata Hartopo.
Menurut Hartopo, Sekda Kudus sering tidak hadir saat rapat. Misalnya saat ini, kata Hartopo, Sekda Kudus malah keluar kantor tanpa izin.
“Ini harapan kami, ini bukan untuk pencitraan, ini kerja riil urusan masalah bencana banyak saudara yang terdampak, mengakibatkan kerugiaan materiil bagaimana pemerintah punya tanggung jawab besar terhadap ini. Bukan untuk pencitraan kerja ini. Tapi kerja ini kerja riil yang memang harus benar-benar kerja nyata dan ada hasilnya. Kalau hanya jadi mandor caranya kayak gitu semua orang bisa. Jadi mandor orang nambal jalan ditunggui, buat apa. Tanpa diarahkan sudah bisa, sudah mampu,” kata Hartopo.
Mengenai hal tersebut, Hartopo bakal memberikan peringatan pada Sekda Kudus Samani Intakoris.
“Ya, nanti akan kami peringatkan (Sekda),” katanya.
Kemudian untuk penanganan jalan berlubang akibat genangan banjir dan tingginya curah hujan, kata Hartopo, pihaknya akan koordinasi dengan pemerintah level di atasnya sembari menimbang kekuatan keuangan daerah. Sebelumnya, kata dia, pihaknya menyediakan alokasi anggaran untuk perawatan jalan senilai Rp 8 miliar.
“Kami sendiri kurang mampu kalau (perbaikan jalan) spontan. Kalau pemeliharaan kami sudah jalan selagi tidak hujan mulai kami perbaiki (jalan yang berlubang),” kata Hartopo.
TMMD Kodim 0722/Kudus: Menjahit Asa, Membangun Masa Depan Desa Kandangmas di Lereng Muria |
![]() |
---|
PCNU Kudus Kembalikan Dana Hibah Rp 1,3 Miliar dari Pemkab ke Kejari |
![]() |
---|
Koleksi Melimpah, Museum Situs Purbakala Patiayam Diusulkan Jadi Cagar Budaya Nasional |
![]() |
---|
Siswa Belajar dalam Kondisi Cemas, Ruang Kelas di SD Ngembalrejo Kudus Rusak sejak Lama |
![]() |
---|
Mengenal Syekh Abdul Hamid, Ulama Berdarah Kudus Mengisi Belantika Keilmuan Islam di Makkah |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.