Pengungsi Korban Banjir Kudus Mulai Terserang Penyakit, Dewan: Suplai Vitamin Harus Ditingkatkan

TRIBUNMURIA.COM, KUDUS - Sejumlah penyakit penyerta pasca-bencana banjir mulai dialami pengungsi di Kabupaten Kudus.

Seperti contoh, demam, diare, gatal-gatal, batuk, pilek, hingga gejala tifus.

Kondisi kesehatan pengungsi menjadi perhatian khusus mengingat banjir masih menggenangi sejumlah permukiman di Kota Kretek.

Sehingga, masyarakat terpaksa harus bertahan di pengungsian masing-masing hingga banjir bisa terkendali. 

Anggota DPRD Kabupaten Kudus, Siti Rohmah menyebut, di setiap posko pengungsian sudah ditempatkan petugas kesehatan untuk mengecek kondisi kesehatan pengungsi setiap hari secara bergantian.

Namun demikian, mereka tidak bisa memantau aktivitas pengungsi selama 24 jam lantaran keterbatasan tenaga medis.

Belum lagi pemantauan terhadap warga yang memilih bertahan di rumah masing-masing. 

"Kebetulan beberapa kali saya juga ikut mengecek kesehatan pengungsi dalam kegiatan pengobatan gratis."

"Total sudah ada empat lokasi, dan memang banyak korban banjir mulai mengalami sejumlah penyakit."

"Seperti gatal-gatal, demam, diare, pusing, hipertensi, meriang, dan sebagain orang dewasa mengalami asam urat," terangnya, Jumat (6/1/2023).

Berbekal pengalaman di dunia kesehatan, Siti Rohmah menyebut, kesehatan korban banjir perlu didukung dengan vitamin-vitamin, supaya kekebalan tubuhnya terjaga dengan baik. 

Karena itu, dia berharap kepada pemerintah daerah dan pihak-pihak terkait agar suplai vitamin ditingkatkan.

Selain tetap menyuplai kebutuhan makanan yang bergizi kepada para korban bencana banjir. 

"Kami lakukan pengecekan kesehatan di empat lokasi, Mejobo, Undaan, Jati, dan Kaliwungu."

"Kami bagikan makanan gratis dan vitamin bersama anggota PKB lainnya."