Berita Kudus

Pengungsi Korban Banjir di Aula DPRD Kudus Terus Bertambah, Ada 64 Bayi dan Balita

Jumlah pengungsi korban bencana banjir yang menempati Aula Gedung DPRD Kudus terus meningkat. Dalam sehari jumlah pengungsi bertambah 51 orang.

Penulis: Saiful MaSum | Editor: Muhammad Olies
TRIBUNJATENG/SAIFUL MA'SUM
Suasana Aula Kantor DPRD Kudus setelah disulap menjadi posko pengungsian, Rabu (4/1/2023). 

TRIBUNMURIA.COM, KUDUS - Jumlah pengungsi korban bencana banjir yang menempati Aula Gedung DPRD Kudus terus meningkat. 

Pada Selasa kemarin, jumlah pengungsi mencapai 169 jiwa atau 84 keluarga, terdiri dari 62 orang laki-laki dan 107 perempuan. Meliputi, 26 lansia, 92 dewasa, 6 remaja, 40 balita, dan 5 bayi. 

Namun, dalam sehari jumlah pengungsi bertambah 51 orang, atau menjadi 220 jiwa (110 keluarga). Terdiri dari 86 laki-laki, dan 134 perempuan.

Dari jumlah tersebut, delapan pengungsi di antaranya merupakan bayi, 56 balita, tujuh remaja, 121 dewasa, dan 31 lansia. Mereka datang tidak hanya dari Desa Karangrowo, Kecamatan Undaan, namun juga dari Desa Jati Wetan, Kecamatan Jati.

Berdasarkan data terkini dari BPBD Kabupaten Kudus hingga Selasa malam, warga terdampak banjir berjumlah 10.008 keluarga atau 28.707 jiwa, 851 orang di antaranya mengungsi.

Mereka berasal dari 25 desa dari Kecamatan Jati, Undaan, Mejobo, Kaliwungu dan Jekulo. Selain itu, banjir juga menggenangi 8.178 hektare lahan pertanian atau sawah dan 1.049 hektare permukiman. 

Saat ini, sudah terbangun 11 lokasi dapur umum di Balaidesa Jati Wetan, Gulang, Pasuruan Lor, Tanjung, Payaman, Karangrowo, GKMI Tanjungkarang, Masjid al Islam Kedungdowo, Gedung PKD Kedungdowo, Gedung MWC NU Kaliwungu, Balaidesa Banget dan Aula DPRD Kudus. Kini pengungsi membutuhkan pasokan obat-obatan, dan juga logistik makanan.

Ketua DPRD Kabupaten Kudus, Masan mengatakan, selain menyiapkan makanan untuk warga yang mengungsi di kantor DPRD, pihaknya juga menyiapkan 5.000 nasi bungkus setiap hari. Dibagikan kepada warga yang tidak mengungsi karena harus menjaga rumah. 

Dia menyebut, posko penanganan bencana di Aula DPRD akan terbuka terus bagi siapa saja yang hendak mengungsi. 

Masan memperkirakan, kapasitas aula DPRD bisa menampung hingga 700-an orang. Sehingga masih punya space yang cukup bagi warga yang hendak mengungsi. 

"Kami target setiap hari bisa bantu 5.000 nasi bungkus ke warga yang terdampak banjir di luaran. Di antaranya Kaliwungu, Jati, Undaan, dan Mejobo. Kami usahakan setiap hari harus ada kebutuhan makanan, sudah disediakan dapur umum. Kebutuhan pengungsi harus tercukupi dengan baik," terang Masan, Rabu (4/1/2023).

Baca juga: Didanai Rp 1 Triliun, Pembangunan Bendung Gerak Karangnongko Blora Segera Diwujudkan

Baca juga: Sedot Air Banjir di Jalan Raya Kaligawe Semarang, Unissula Kerahkan 11 Pompa Diesel

Baca juga: Pengguna Motor Diimbau Tak Melintas Jalan Kaligawe Semarang, Masih Ada Genangan Banjir

Seorang pengungsi asal Karangrowo, Sudarsih mengaku terpaksa mengungsi karena banjir di tempat tinggalnya sudah mencapai paha orang dewasa. 

Kata dia, air banjir bukan semakin surut, namun semakin meninggi dari hari ke hari. Sehingga ia memutuskan pergi ke Aula DPRD Kudus untuk mengungsi bersama warga lainnya. 

"Awalnya mau bertahan di rumah, dengan harapan air segera surut. Tapi, banjirnya malah semakin tinggi. Yang laki-laki tetap bertahan di rumah jaga rumah dan punya kewajiban bekerja," ujarnya. (Sam)

 

Sumber: TribunMuria.com
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved