Berita Jateng

Cobain Sagon Pak Slamet Kuliner Khas Wonosobo, Rasa Gurih Manis, Ukuran Dijamin Tebal

Kuliner asal Kabupaten Wonosobo tak hanya mie ongklok. Namun juga ada sagon yang memang khas kabupaten berjuluk Kota di Atas Awan ini.  

Penulis: Imah Masitoh | Editor: Muhammad Olies
Tribunjateng.com/Imah Masitoh
Pak Slamet membuat Sagon, makanan khas Wonosobo yang dijual di Pasar Induk Wonosobo.  

TRIBUNMURIA.COM , WONOSOBO - Kuliner asal Kabupaten Wonosobo tak hanya mie ongklok. Namun juga ada sagon yang memang khas kabupaten berjuluk Kota di Atas Awan ini.  

Sagon merupakan kuliner berbahan dasar beras ketan. Makanan ini sangat cocok dengan lidah para pecinta makanan manis. 

Sagon, kuliner khas Wonosobo bisa menjadi rekomendasi oleh-oleh ketika bertandang ke Wonosobo.

Ada satu lokasi yang direkomendasikan untuk mendapat Sagon khas Wonosobo.  Yakni Sagon Pak Slamet yang sudah ada sejak puluhan tahun yang lalu. 

Slamet berjualan di komplek kuliner Pasar Induk Wonosobo, tepatnya di dekat parkiran lantai empat. 

"Saya berjualan dari jam 08.00 pagi hingga jam 16.00 sore," ungkap Slamet penjual Sagon di Pasar Induk Wonosobo. 

Baca juga: Banjir Rendam Kawasan Vital di Semarang, Kota Lama Setinggi Paha Orang Dewasa

Baca juga: Putra Mbah Maimoen dan Putri Mbah Dimyati Rois Daftar DPD Asal Jateng

Baca juga: Jokowi Cabut Kebijakan PPKM, Ini Syarat Naik Kereta Api untuk Anak hingga Dewasa

Sagon yang dijual Slamet lebar dan tebal. Memiliki bentuk lingkaran dengan diameter sekitar 10-12 sentimeter, kuliner yang satu ini memiliki harum yang khas.
 
Cara membuatnya cukup sederhana. Pertama bahan dasar utama beras ketan yang direndam selama semalam. 

Kemudian beras ketan digiling atau bisa juga ditumbuk secara manual.

Untuk campurannya menggunakan parutan kelapa yang diberi vanili, untuk menambah aroma harum Sagon

Kemudian panaskan cetakan Sagon di atas tungku tradisional yang sudah panas. 

Lalu masukkan beras ketan, parutan kelapa, dan gula pasir. Tunggu sekitar 5 menit, hingga warnanya berubah kecokelatan. 

Setelah berubah warna dan mengembang, Sagon bisa diangkat dan siap dinikmati. 
Keunggulan Sagon di sini yakni ukurannya yang super tebal bila dibandingkan Sagon biasanya. 

"Per hari biasanya kalau lagi ramai bisa habis 10 kilogram beras ketan," ucapnya. 

Teksturnya yang sedikit kenyal bercampur dengan rasa manis dan gurih begitu terasa nikmat saat dikunyah. 

Tak heran, ukurannya yang tebal, satu buah Sagon ini bisa membuat perut terasa kenyang. 

Harga Sagon di sini juga sangat terjangkau yakni sebesar Rp 4.000 saja per buah, bisa untuk buah tangan saat berlibur di Wonosobo. (ima)

 

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved