Berita Jateng
Gandeng BPOM, Taj Yasin Ingatkan Perlunya Edukasi Pangan dan Obat Berbahaya di Pondok Pesantren
Pemerintah Provinsi Jawa Tengah menggandeng Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Semarang, untuk edukasi pangan di pondok pesantren.
Penulis: Hermawan Endra | Editor: Raka F Pujangga
Untuk tahun 2022, BBPOM Semarang sudah melakukan intervensi kurang lebih 3.000 sekolah.
Baik sekolah tingkat SD SMP maupun SMA yang ada di Jateng.
Sedangkan untuk sekolah atau ponpes di bawah Kementerian Agama hanya sekitar 5 persen dari ribuan lembaga pendidikan agama yang ada di Jateng.
"Kami akan memasuki pesantren-pesantren. Nanti kami mohon bisa berkoordinasi dengan Kanwil Kemenag, kita bisa mendapatkan data pesantren-pesantren mana saja yang akan kami utamakan," jelas dia.
Baca juga: Apotek Pasang Rambu Tak Jual Obat Sirop Dilarang BPOM, Dwi Syaiful Memonitor Terus
"Khususnya dengan jumlah santri yang banyak," katanya.
Kegiatan sosialisasi edukasi pangan aman dan bermutu di lingkungan pesantren di Jateng mulai digencarkan.
Melalui kegiatan itu, para pengurus ponpes dan santri dapat mengetahui dan memahami bagaimana mengkonsumsi makanan yang sehat dan bergizi, sehingga diharapkan dapat meningkatkan derajat kesehatan serta kualitas generasi muda memasuki Indonesia emas 2045. (*)
Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin Maimoen saat memberi sambutan acara "Edukasi pangan dan jajanan aman dan bermutu di ponpes" di Hotel Santika, Jumat (16/12/2022).