Berita Kudus

Turunkan Angka Stunting, BPJS Kesehatan Kudus Bagikan Susu Formula Gratis di Kudus

BPJS Kesehatan Cabang Kudus membantu percepatan penurunan angka stunting dengan memberikan bantuan berupa susu formula dan makanan tambahan di Kudus.

Penulis: Rifqi Gozali | Editor: Raka F Pujangga
Dok. BPJS Kesehatan Cabang Kudus
Penyerahan susu formula dan makanan tambahan untuk anak stunting oleh BPJS Kesehatan kepada anak stunting di Kecamatan Dawe, Kabupaten Kudus.   

TRIBUNMURIA.COM, KUDUS - BPJS Kesehatan Cabang Kudus membantu percepatan penurunan angka stunting di Kabupaten Kudus dengan memberikan bantuan berupa susu formula dan makanan tambahan kepada anak stunting di Kecamatan Dawe. 

"BPJS Kesehatan merupakan lembaga badan hukum publik yang menjalankan amanah dalam bidang pemberian jaminan pelayanan kesehatan kepada Masyarakat Indonesia," ujar dia.

"Kegiatan ini sebagai bentuk tanggung jawab, komitmen dan kepedulian kami terhadap masyarakat melalui program Organization Social Responsibility (OSR) guna meningkatkan kualitas kehidupan dan lingkungan yang bermanfaat," kata Kepala BPJS Kesehatan Cabang Kudus, Agustian Fardianto, dalam keterangan tertulisnya.

Baca juga: Pernikahan Dini Picu Stunting, DP3AKB Semarang Tak Lagi Keluarkan Izin Bagi Pasangan Remaja

Ardi menambahkan, Pemerintah Kabupaten Kudus telah bersinergi dengan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Cabang Kudus melalui program pencanangan Gerakan Orang Tua Asuh Anak Stunting (GOTAAS) tentunya harus didukung oleh semua pihak untuk bersama-sama menurunkan angka kasus stunting.

"Kami mendoakan semoga niat baik kita ini dapat terus berjalan. Anak-anak stunting yang saat ini mengikuti program Pemberian Makanan Tambahan (PMT) dan orang tua terus bersemangat, ulet dalam memberikan gizi yang baik dan yakin akan mendapatkan hasil yang baik serta bisa tumbuh dengan normal," kata Ardi, sapaan akrbanya.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kudus, Andini Aridewi, menyampaikan terima kasihnya kepada Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Cabang Kudus atas support dalam pengentasan kasus stunting di Kabupaten Kudus.

BPJS Kesehatan Cabang Kudus yang telah memberikan jaminan pelayanan kesehatan kepada para peserta JKN, terkait dengan kasus stunting serta Tim Gizi dan KIA dari Puskesmas Dawe yang sudah memantau stunting di  wilayah Kecamatan Dawe.

"Ini adalah upaya kita bersama, tidak hanya dibantu pemberian makanan tambahan (PMT), seperti susu, telur dan sebagainya, tapi intinya adalah apa yang disampaikan oleh dokter atau tim medis dapat dilaksanakan di rumah," kata Andini.

Baca juga: Angka Stunting di Blora Masih Tinggi, Wabup Etik: Camat dan Puskesmas Harus Punya Data Valid

Ditambahkan pula semoga kegiatan yang dilaksanakan dapat memberikan manfaat sehingga dapat menyelamatkan anak-anak, sehingga pertumbuhan dan perkembangannya dapat optimal.

Sementara, Ketua IDI Cabang Kudus, Ahmad Syaifuddin, mengatakan, berterima kasih kepada BPJS Kesehatan dan Dinas Kesehatan Kabupaten Kudus yang telah mendukung dan membantu pelaksanaan Gerakan Orang Tua Asuh Anak Stunting (Gotaas) di Kabupaten Kudus yang dilaksanakan oleh Tim IDI Kabupaten Kudus.

"Harapannya dalam penuntasan stunting ini semua pihak berperan, terutama dari keluarga, orang tua sebagai pendidik terdekat yang memantau perkembangan anaknya, agar dapat tumbuh berkembang dengan baik," katanya.

Dikesempatan yang sama PLT Kepala Puskesmas Dawe, drg. Atiek Herawati, berharap Gerakan Orang Tua Asuh Anak Stunting (Gotaas) ini bermanfaat bagi anak-anak dan orang tua untuk meningkatkan gizi anak, utamanya di wilayah Kecamatan Dawe.

Winda Ayu (35), warga Margorejo, Dawe, salah satu ibu dari balita yang mendapatkan program ini menyampaikan terima kasih atas perhatian dari pemerintah Kabupaten Kudus melalui Dinas Kesehatan, IDI Kudus, BPJS Kesehatan Cabang Kudus dan Petugas di Puskesmas Dawe.

Baca juga: Wakil Bupati Tri Yuli Ajak Kades Wonosemi Jadi Bapak Asuh Penanganan Stunting

Dia menceritakan awalnya anaknya tidak mau minum susu dan makannya juga kurang. Setelah konsultasi ke dokter anaknya diberikan entrakid. Selama 4 kali pertemuan, monitor dan evaluasi, kondisi putrinya sudah ada perubahan ke arah yang baik.

"Alhamdulillah saya sangat bersyukur dari awal ikut dan sampai sekarang, perkembangan kondisi kembang anaknya sangat baik," katanya.

Dia berharap setelah mengikuti dan mendapatkan tambahan susu formula dan tambahan gizi makanan lainya, anaknya bisa lulus dari stunting dan berkembang normal sepeti anak-anak yang lain. (*)

Sumber: TribunMuria.com
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved