Berita Kudus
Melintasi Jembatan Apung di Setrokalangan Kudus: Warga Dipungut Rp2.000, Pelajar Gratis Melintas
Warga Setrokalangan, Kudus dan warga Kedungwaru, Demak, bisa melintasi jembatan apung di Sungai Wulan dengan tarif Rp2.000. Untuk pelajar gratis.
Penulis: Saiful MaSum | Editor: Yayan Isro Roziki
Sementara itu, Sekda Kudus Samani Intakoris meminta agar pengelola jembatan tidak membebani tarif operasional jembatan kepada warga.
Artinya, tidak ada upaya menaikkan tarif melintasi jembatan setelah jembatan baru dioperasionalkan.
"Khusus pelajar memang harus digratiskan," terang dia.
Samani menerangkan, langkah selanjutnya, bakal melapor ke Bupati Kudus HM Hartopo. Setelah itu, membuat usulan pembangunan jembatan gantung kepada Gubernur Jawa Tengah dan Kementerian PUPR.
"Minimal jebatan gantung, karena jarak antar tanggul lebih dari 100 meter."
"Ini menyangkut dua wilayah, antara Demak dan Kudus, harus diprioritaskan karena terkait perekonomian masyarakat juga," jelasnya.
Jembatan sasak: ramai dilintasi saat kemarau, hilang saat banjir
Sebelumnya diberitakan, Desa Setrokalangan, Kecamatan Kaliwungu, Kabupaten Kudus dihubungkan oleh jembatan sasak dengan Desa Kedungwaru Lor, Kecamatan Karanganyar, Kabupaten Demak.
Jembatan tersebut terbuat dari bambu dan kayu sepanjang 40 meter di atas Kali Wulan, hanya bisa dilalui sepeda motor dan pejalan kaki.
Meski terlihat sederhana, jembatan sasak Kali Wulan menjadi jalur alternatif yang diminati masyarakat Karanganyar Demak agar bisa sampai di Kabupaten Kudus dengan cepat.
Dengan melewati jembatan tersebut, masyarakat bisa memangkas jarak tempuh hingga 15 kilometer dibandingkan menempuh jalur memutar.
Jembatan itu kini dikelola paguyuban warga Desa Setrokalangan, Kecamatan Kaliwungu dan warga Kedungwaru Lor, Kecamatan Karanganyar.
Penjaga pintu jembatan, Suwarno (44) mengatakan, jembatan sasak penghubung dua kabupaten tersebut diperkirakan sudah ada sejak ratusan tahun.
Saking sederhananya, jembatan sering hanyut ketika Kali Wulan banjir, bahkan pada Agustus kemarin tercatat empat kali hanyut hingga menghambat perjalanan masyarakat sekitar.
Suwarno menyebut, ketika jembatan hanyut, masyarakat tidak bisa menyeberangi sungai dengan mengendarai sepeda motor.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/muria/foto/bank/originals/jembatan-apung-setrokalangan-kudus-1.jpg)