Berita Jateng

Tingkatan Literasi Keuangan, OJK Regional 3 Jateng dan DIY Luncurkan Mobil Simolek

Indeks level pengetahuan masyarakat terhadap jenis produk keuangan di Jawa Tengah meningkat dari 47,38 persen pada 2019 menjadi 51,69 persen pada 2022

Penulis: Idayatul Rohmah | Editor: Raka F Pujangga
TRIBUNMURIA/Idayatul Rohmah
Rangkaian acara HUT OJK ke-11 di halaman Kantor Regional 3 Jawa Tengah, Jumat (18/11/2022).   

TRIBUNMURIA.COM, SEMARANG - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) bersama dengan Industri Jasa Keuangan (IJK) dan Pemerintah Daerah berkomitmen untuk terus meningkatkan literasi keuangan di Jawa Tengah.

Hal itu di antaranya dengan meluncurkan program "Peningkatan Literasi dan Inklusi Keuangan di Jawa Tengah” yang bertepatan dengan rangkaian Hari Ulang Tahun (HUT) OJK ke-11.

Kepala OJK Regional 3 Jawa Tengah dan DIY, Aman Santosa mengatakan, program kolaborasi ini dimaksudkan untuk dapat lebih menjangkau masyarakat Jawa Tengah secara lebih masif di level Kelurahan dan Kecamatan.

Baca juga: Beragam Tantangan Dihadapi, OJK Jateng-DIY Dorong Pertumbuhan BPR/BPRS di Jateng

Nantinya program ini juga dapat didukung oleh SiMOLEK (Sarana Informasi Mobil Literasi dan Edukasi Keuangan) Edutainment, yakni mobil literasi keuangan yang memiliki sejumlah fitur.

Fitur itu disebut dapat memfasilitasi pelaksanaan edukasi keuangan sekaligus penyediaan hiburan kepada masyarakat.

"Tantangan ke depan semakin berat. Alhamdulillah, inklusi keuangan Jawa Tengah di atas rata-rata nasional, tetapi kita sadari belum seluruh masyarakat memiliki akses keuangan secara merata, masih ada sebagian masyarakat terjebak investasi ataupun Pinjol ilegal.

Simolek ini satu bagian kami untuk menjangkau masyarakat. Di Semarang kami ada 3, Solo 2, Purwokerto 1, dan Tegal 1. Inilah yang akan kami gerakkan untuk keliling," terangnya di sela acara HUT OJK di halaman Kantor Regional 3 Jawa Tengah, Jumat (18/11/2022).

Dikatakan lebih lanjut, tingkat literasi keuangan yang merupakan indeks level pengetahuan masyarakat terhadap jenis produk keuangan di Jawa Tengah tercatat meningkat dari 47,38 persen pada tahun 2019 menjadi sebesar 51,69 persen pada tahun 2021.

Angka tersebut lebih tinggi dibandingkan dari Indeks literasi Nasional sebesar 49,68 persen.

Sedangkan tingkat inklusi keuangan atau Jawa Tengah tercatat meningkat dari tahun 2019 sebesar 65,71 persen menjadi sebesar 85,97 persen pada tahun 2021, lebih tinggi dibanding tingkat Inklusi Nasional sebesar 85,10 persen.

Peningkatan indeks literasi dan inklusi keuangan di Jawa Tengah tersebut menurut Aman, tidak lepas dari kontribusi dan kolaborasi antara OJK, IJK, dan Pemerintah Daerah yang memberikan edukasi dan akses keuangan kepada masyarakat Jawa 
Tengah.

Baca juga: OJK Kantor Regional 3 Jateng dan DIY Dorong Ekosistem UMKM Bangkit Pasca Pandemi

Namun demikian, bila dibandingkan dengan beberapa provinsi lain, tingkat keuangan Jawa Tengah masih perlu ditingkatkan.

“Untuk itu Program Peningkatan Literasi dan Inklusi keuangan yang berkolaborasi dengan Pemerintah Daerah dan Industri Jasa Keuangan ini perlu dilakukan, sekaligus mari kita launching mobil SiMOLEK yang akan membantu memfasilitasi edukasi masyarakat Jawa Tengah," kata Aman.

Sekertaris Daerah Provinsi Jawa Tengah Sumarno menyampaikan, program edukasi atau waspada investasi ini perlu dilakukan di level daerah di Jawa Tengah agar masyarakat melek keuangan dan tidak mudah tertipu invetasi maupun pinjol ilegel.

"Jogo Tonggo waktu pandemi Covid-19, kita ingin itu juga dilakukan untuk kepentingan lainnya," katanya.
 
Acara ini dihadiri sekitar 500 peserta baik dari pelaku Industri Jasa Keuangan, insan OJK, stakeholder dan masyarakat sekitar.

Rangkaian HUT OJK dilaksanakan dalam bentuk Kegiatan Olahraga berupa Edu Bike dan Lomba Zumba, Kegiatan Sosial dan UMKM berupa Bazar Sembako Murah, Festival Kuliner UMKM, dan Donor Darah, serta Hiburan dari Pagi Boeta Band.

Aman menyebutkan, Festival Kuliner yang melibatkan 14 tenan kuliner UMKM Jawa Tengah merupakan salah satu bentuk dukungan OJK terhadap kebangkitan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di Jawa Tengah yang berkontribusi sebanyak 60,51 persen terhadap PDRB.

Baca juga: Marak Korban Investasi Bodong dan Pinjol Ilegal di Jateng, OJK Terima Aduan, Terbanyak dari Semarang

Aman menyampaikan, dukungan Industri Jasa Keuangan terhadap penyaluran kredit perbankan kepada UMKM Jawa Tengah mencapai porsi sebesar 49,37 persen dari total seluruh kredit di Jawa Tengah pada posisi September 2022, atau lebih tinggi dibandingkan porsi kredit UMKM Nasional yang mencapai 21,53 persen.

Proporsi penyaluran kredit perbankan kepada UMKM di Jawa Tengah tersebut tercatat melebihi target Nasional yang ditetapkan oleh Presiden sebesar 30 persen.

Di samping itu, penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) di Jawa Tengah tercatat tertinggi secara Nasional dengan nominal posisi Agustus 2022 sebesar Rp 42,95 miliar dengan porsi 18,14 persen. (idy)

Sumber: TribunMuria.com
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved