Berita Jateng

Kisah Kusrin, Kakek Penghuni Rumah Reyot Berukuran 2x2 Meter Tanpa Kamar Mandi

Pria lanjut usia hidup sebatang kara di rumah tanpa kamar mandi di Desa Barongan RT 03 RW 02, Kabupaten Kudus.

Penulis: Rezanda Akbar D | Editor: Raka F Pujangga
TRIBUNMURIA/Rezanda Akbar D.
Kusrin, pria lanjut usia yang hidup sebatang kara di rumahnya yang berukuran 2x2 meter terletak di Desa Barongan RT 03 RW 02, Kudus, Selasa (15/11/2022). 

TRIBUNMURIA.COM, KUDUS - Kusrin hanya bisa menatap lesuh rumah mungilnya yang sudah reyot sebelum dirinya bekerja sebagai buruh lepas harian.

Rumah milik Kusrin terletak di Desa Barongan RT 03 RW 02, Kudus di dalam gang sempit yang hanya muat untuk dua sepeda.

Rumah miliknya hanya seluas 2x2 meter saja yang berisi barang-barang miliknya dan tempat untuk dia berbaring. 

Baca juga: Dua Keluarga Lansia yang Tinggal di Tengah Hutan Blora Dapat Bantuan dari Forkopimcam Kradenan

Untuk kamar mandi, Kusrin biasa menumpang ke rumah tetangganya.

Pada bagian depan rumah Kusrin, terdapat kandang burung yang berisi Burung Brenggolo atau Burung Merpati Kerah yang biasa disebut Burung Puter.

"Saya sudah puluhan tahun tinggal di sini, saya hidup sendiri sudah lebih dari sepuluh tahun," ucap Kusrin ketika ditemui Tribun Muria di rumahnya, Selasa (15/11/2022).

Pria kelahiran tahun 1943 itu, harus hidup sebatang kara yang hanya mengandalkan kaki dan tangannya yang sudah keriput untuk bertahan hidup.

Pria lanjut usia hidup sebatang kara di Desa Barongan
Kusrin, pria lanjut usia yang hidup sebatang kara di rumahnya yang berukuran 2x2 meter terletak di Desa Barongan RT 03 RW 02, Kudus, Selasa (15/11/2022).

Meski sudah lanjut usia, dengan rambut dan jenggot yang sudah tertutup uban.

Tubuh Kusrin masih lincah untuk bekerja sebagai buruh.

"Saya buruh, kerja sembarang saya mau. Pendapatan sehari hanya cukup untuk makan," katanya.

Baca juga: Tak Paham Teknologi, Lansia di Kota Semarang Masih Kesulitan Bayar Parkir Elektronik

Itupun, penghasilannya menjadi buruh masih dibagi dua untuk membeli makan Burung Brenggolo miliknya.

Untuk menambah penghasilannya, Terkadang Kusrin harus menjual Burung Brenggolo yang dia pelihara sendiri.

"Dijual, harganya mulai dari Rp 25ribu sampai Rp 125ribu. Biasanya saya naik sepeda untuk dibawa ke pasar lalu dijual," terangnya.

Kusrin tergolong lansia yang kuat, hal itu lantaran dirinya jarang mendapat bantuan sosial dari pemerintah.

Namun, baru-baru ini dirinya merasa bersyukur karena mendapat Bantuan Langsung Tunai melalui Dana Desa (BLT-DD) untuk yang pertama kalinya.

Halaman
12
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved