Berita Jepara

Jumlah Ponpes Terus Naik, Ketua DPRD Jepara : Bisa Atasi Permasalahan Putus Sekolah

Keberadaan jumlah pondok pesantren yang banyak, diharapkan bisa membantu mengatasi sejumlah permasalahan di Kota Ukir, Jepara.

Dok. Gus Haiz
Ketua DPRD Jepara Haizul Maarif saat memimpin rapat paripurna. Pria yang akrab disapa Gus Haiz itu berharap ponpes di Kota Ukir bisa turut mengatasi masalah anak putus sekolah. 

TRIBUNMURIA.COM, JEPARA - Jumlah Pondok Pesantren (Ponpes) di Kabupaten Jepara mengalami peningkatan tiap tahun.

Dengan keberadaan ponpes yang banyak, diharapkan bisa membantu mengatasi sejumlah permasalahan di Kota Ukir.

Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Jepara Haizul Maarif berharap kepada pondok pesantren di Jepara ikut membantu memecahkan masalah anak-anak yang putus sekolah.  

Baca juga: Melihat Ganjar Mengajar di Pondok Pesantren Anak Berkebutuhan Khusus di Kendal

Selain mendapatkan bekal ilmu agama (mengaji), mereka juga berkesempatan menyelesaikan program wajib belajar pemerintah. 

“Pendidikan di pondok pesantren merupakan jalur pendidikan non formal yang juga membantu para santri, karena berbagai alasan tidak dapat menyelesaikan pendidikannya atau putus sekolah,” kata Haizul atau akrab disapa Gus Haiz dalam keterangannya yang diterima tribunmuria.com, Jumat (28/10/2022).

Disampaikan Haizul Maarif, ponpes ini tidak hanya sebagai lembaga keagamaan tapi juga sebagai lebaga pendidikan, kelilmuan, pelatihan, dan pengembangan pelatihan masyarakat. 

Bahkan saat ini banyak lulusan ponpes yang menduduki posisi strategis di pemerintahan. Mereka punya peran besar dalam mencetak masyarakat yang unggul dalam pendidikan. 

“Pesantren memiliki karakter yang tidak dimiliki lembaga pendidikan lain. Adab dan khidmat kiai, ini tidak dimiliki lembaga lain,” kata dia. 

Baca juga: Warung Prostitusi di Pasar Legi Jepara Ditutup, 1 Wanita Diduga WTS Ditangkap

Pendidikan di pesantren dinilai lebih komprehensif. Tidak Hanya kitab kuning, fiqih, nahu saraf, tetapi banyak ponpes yang bermetamorfosa menjadi ponpes modern yang tetap menjaga kultur pesantren. 

Tidak hanya mengaji tapi juga memberikan bekal ketrampilan. 

"Pesantren juga memberikan pemantauan kepada santri 24 jam," kata dia. 

Terkait dengan ranperda pesantren, sudah dibahas di DPRD Jepara. Saat ini sudah ada kesepakatan menjadi ranperda inisiatif dewan.

Bulan Mei 2022 lalu, ranperda tersebut sudah dikirim ke eksekutif untuk dibahas. Setelah itu akan dikembalikan lagi kepada legislatif untuk ditetapkan menjadi perda. 

“Harapannya setelah dikembalikan akan dibahas dan diparipurnakan untuk menjadi peraturan daerah pesantren,” kata dia. 

Sementara itu, Pengasuh Ponpes Al Haromain Qutub Izziddin menyampaikan, seiring perkembangan zaman, pesantren mengalami perkembangan yang signifikan. tidak hanya bergerak bidang pendidikan, tapi juga sosial dan ekonomi. Pesantren juga ikut andil mengentaskan kemiskinan. 

Baca juga: Warung Prostitusi di Pasar Legi Jepara Ditutup, 1 Wanita Diduga WTS Ditangkap

Sumber: TribunMuria.com
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved