Berita Jateng

Orang Tua Mulai Cemas Kabar Buruk Paracetamol Cair, Cahya : Kalau Panas Saya Kompres Saja

Orang tua mulai cemas kabar paracetamol cair bisa sebabkan gagal ginjal pada anak.

Penulis: Budi Susanto | Editor: Raka F Pujangga
TRIBUNMURIA/Budi Susanto
Kepala Dinkes Kota Semarang, Abdul Hakam saat ditemui Tribunjateng.com, beberapa waktu lalu.   

Meski demikian, Hakam tetap berkoordinasi dengan instansi terkait dalam hal pengawasan.

"Kami selalu berkoordinasi dengan Balai POM, jika ada kecurigaan misalnya pabrik baru maupun produk obat bermasalah akan segera kami tindaklanjuti," jelasnya.

Baca juga: Kemenkes Minta Apotek Setop Jual Obat Sirop, Gangguan Ginjal Akut Merebak, Korban Mayoritas Balita

Terpisah, Anam, Sekertaris Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Cabang Jateng, menjelaskan, kemungkinan ada korelasi gagal ginjal akut pada anak dengan Covid-19.

"Karena setelah kena Covid ada antibodi yang menyerang ginjal, hal itu disebut multisystem inflammatory syndrome in children," paparnya.

Meski demikian ia belum bisa memastikan penyebab gagal ginjal akut yang terjadi pada ratusan anak di Indonesia.

"Kami tengah melakukan investigasi, kami minta dokter yang merawat anak melapor jika ada temuan gagal ginjal akut, namun sampai sekarang belum ada laporan di Jateng," jelasnya.

Meski demikian, Anam mengatakan koordinasi terus dilakukan bersama para dokter lainnya.

"Dasar laporan gagal ginjal akut pada ratusan anak, ada 70 anak meninggal karena gagal ginjal akut. Setelah ditelusuri 70 anak itu berhubungan dengan penggunaan obat batuk atau penurun panas yang diproduk perusahaan India," katanya.

Baca juga: Jadwal Bioskop Pati Hari Ini, Rabu 19 Oktober 2022: Black Adam 5 Kali Diputar di Studio 4

Ia mengatakan, WHO juga masih melakukan investigasi terhadap kasus gagal ginjal akut pada anak tersebut.

"Ada indikasi paracetamol cair yang tengah diinvestigasi oleh WHO mengandung etilen glikol tinggi. Namun kesimpulannya belum bisa didapat karena masih menunggu penelitian," katanya.

Ditambahkannya, parasetamol maupun obat penurun panas aman digunakan dengan catatan sesuai dengan indikasi klinis.

"Namun jangan sedikit-sedikit pakai parasetamol. Misalnya suhu tubuh anak 38 derajat bisa mengonsumsi paracetamol, namun jika dibawah itu bisa dikompres," tambahnya.

 

Sumber: Tribun Jateng
Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved