Berita Jateng
Ganjar Kenalkan Beragam Subtitusi Pangan Lokal, Antisipasi Krisis Pangan
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo memperkenalkan kekayaan pangan lokal sebagai subtitusi pangan konvensional saat ini, antisipasi krisis pangan.
Penulis: Hermawan Endra | Editor: Yayan Isro Roziki
"Saya coba masuk tidak melalui forum yang biasa, seperti lebih banyak mengundang milenial. Karena milenial segmen paling banyak untuk mengonsumsi pangan lokal," ujarnya.
Salah satu penggerak pangan lokal, Zainu Fitroni selaku pembina dan inisiator perkumpulan petani pekarangan (Pastakaran) Temanggung, mengatakan pihaknya mengenalkan produk pangan lokal daerah.
Misalnya nasi jagung, sayur khas daerahnya, empis-empis, mocaf, talas, ketela, ubi ungu, ubi kuning dan singkong.
"Kami bergerak di tiga hal yaitu tanaman pekarangan, pangan lokal, dan agribisnis."
"Ini momen yang tepat dan merupakan Hari Pangan."
"Kami merupakan komunitas petani yang mengembangkan pertanian dan pakan lokal," kata dia di stannya yang memamerkan pangan lokal.
Penggerak pangan lokal asal Kabupaten Tegal, Mubarak Ravi mengatakan pihaknya membuat makanan olahan dari singkong yang diberi nama Djintoel.
Singkong itu diolahnya dengan diparut, dikukus, kemudian dipotong tipis dan digoreng jadi keripik.
"Bagus sekali langkah pemerintah akhirnya bisa pameran. Harapannya, produknya bisa gampang masuk ke minimarket," imbuhnya. (*)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/muria/foto/bank/originals/alternatif-pangan-lokal-ganjar.jpg)