Berita Jateng

Pusara KH Samanhudi Tidak di Makam Pahlawan, Permintaan Keluarga Biar Bebas Berziarah Tanpa Prosedur

KH. Samanhudi, pahlawan nasional yang namanya diabadikan bangsa tidak dimakamkan di Taman Makam Pahlawan karena permintaan keluarga.

Penulis: Khoirul Muzaki | Editor: Raka F Pujangga
TRIBUNJATENG/Khoirul Muzakki
Makam KH. Samanhudi pendiri Sarekat Dagang Islam di Banaran, Grogol, Sukoharjo. 

Karena menyatu dengan makam warga, makam KH. Samanhudi dibuka 24 jam bagi peziarah.

Tidak ada pintu khusus yang dijaga menuju makam Samanhudi. Peziarah bebas masuk melalui beberapa pintu makam yang tersedia. 

Samto mengatakan, peziarah ke makam Samanhudi bukan hanya dari kalangan keluarga, namun juga masyarakat umum hingga peneliti atau pegiat sejarah. 

Banyak pula peziarah yang datang dari luar kota. 

"Peziarah banyak dari luar kota, " katanya.

Baca juga: Tingkatkan Layanan, Biznet Perluas Jaringan Kabel Fiber Optic Bawah Laut Senilai Rp 3 Triliun

Sejarah pergerakan nasional tak bisa lepas dari nama tokoh KH.Samanhudi.

Tahun 1905, Samanhudi mendirikan Sarekat Dagang Islam (SDI), yang disebut sebagai organisasi massa tertua di Indonesia. 

SDI kemudian berkembang dan berubah nama menjadi Sarekat Islam.

SDI mulanya adalah perkumpulan pedagang atau pengusaha muslim yang menentang politik Belanda untuk memberikan keleluasaan pengusaha asing. 

"Samanhudi dari keluarga orang kaya, pengusaha batik, " katanya. (*)

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved