Berita Kudus

Didemo Warga, Pemilik Usaha Pengering Jagung di Desa Tenggeles Kudus Beri Penjelasan

Pemilik CV Rajawali Putri Muria, Imelda, memberi penjelasan alasannya menjalankan mesin pengering jagung, yang kini diproets warag sekitar.

Penulis: Rezanda Akbar D | Editor: Moch Anhar
TRIBUNMURIA.COM/REZANDA AKBAR
Mesin pengering jagung yang dioperasionalkan di gudang Trenggeles Mejobo Kudus. Warga mempermasalahkan aktivitas industri jagung tersebut karena polusi udara dan suara. 

Kondisi itu yang membuat warga melakukan unjukrasa, supaya tidak menyebabkan dampak yang lebih besar. 

"Buktinya sudah ada yang sakit batuk dan sesak napas, juga gatel-gatel. Kami tidak menuntut gudang tutup, yang kami harapkan, gudang ini tidak beroperasi menggiling jagung," lanjutnya. 

Warga Lain, Harni menyampaikan, dampak produksi penggilingan jagung membuatnya harus membersihkan rumah setiap hari dari limbah.

Beberapa keadaan juga membuatnya sulit bernapas akibat limbah yang tebal. 

Dia berharap, kondisi ini harus segera ditangani agar masyarakat tidak mengalami dampak yang lebih buruk lagi.

"Kadang mau makan saja susah, karena debu dari penggilingan begitu banyak," ujarnya.

Baca juga: Kesal Kelakuan Anaknya, Ibu di Sragen Pukul Buah Hatinya dengan Cangkul hingga Korban Tewas

Hal senada juga dikatakan Bu Is, warga lain yang terdampak.

Menurut dia, ada puluhan keluarga di sebelah kanan, kiri, dan belakang gedung berkeluh kesah sejak mesin penggilingan berpoduksi.

Menurutnya, warga sudah melaporkan hal ini kepada pemerintah desa untuk menindaklanjuti, namun hingga saat ini belum ada jawaban.

"Tidak hanya limbah debunya saja, operasional mesin penggilingan juga beroperasi tidak mengenal waktu. Malam-malam saja mesin muter, jadi ganggu waktu istirahat kami," ujarnya. (*)

Sumber: TribunMuria.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved