Pegawai Bapenda Semarang Hilang
Tiga Saksi Kasus Pembunuhan Iwan Budi Minta Perlindungan LPSK, Khawatir Keselamatan Terancam
Khawatir keselamatan terancam, 3 orang saksi pembunuhan Iwan Budi, pegawai Bapenda Kota Semarang, ajukan permohonan perlindungan ke LPSK.
Penulis: Rahdyan Trijoko Pamungkas | Editor: Yayan Isro Roziki
Sebab, keterangan para saksi bisa membuka 'kotak pandora' berkait dengan pembunuhan Iwan Budi.
"Tetapi tentu saja wajar kekhawatiran para saksi ini. Mereka mempunyai keterangan yang membuat lebih terang peristiwa itu. Saksi saat ini berada di Semarang," imbuhnya.
Namun demikian, LPSK tak bisa serta merta menerima permohonan ketiga saksi kasus pembunuhan Iwan Budi, sebelum melakukan kajian yang mendalam.
Guna keperluan kajian tersebut, sambung dia, LPSK telah menemui dan memintai keterangan sejumlah pihak.
Antara lain, keluarga Iwan Budi dan keluarga para saksi.
"Apakah menerima atau menolak permohonan yang diajukan para saksi masih kita kaji," imbuhnya.
"Sejauh ini ancaman aktual tidak ada. Ancaman baru ancaman potensial," pungkasnya.
Respon kepolisian
Kapolrestabes Semarang, Kombes Pol Irwan Anwar, menyampaikan kepada LPSK mulai dari laporan awal hilangnya korban, olah TKP, penanganan barang bukti dan keterangan para saksi.
"Tadi dari tim LPSK mengunjungi beberapa tempat di antaranya rumah korban, mencoba menelusuri titik-titik CCTV dan memintai keterangan saksi-saksi," ucapnya.
Kombes Irwan mengatakan kunjungan kerja LPSK di wilayah hukum Polrestabes Semarang atas permohonan perlindungan dari saksi.
Namun disetujui atau tidaknya permohonan itu menjadi ranah penelitian LPSK.
"Kami prinsipnya bekerja profesional. Terhadap saksi akan terus lakukan pendalaman," tutur dia.
Ia menuturkan Polrestabes Semarang akan bekerjasama sama dengan Laboratorium Forensik Polri untuk menyiapkan alat detektor untuk memeriksa para saksi.
Ada benang merah dengan kasus korupsi