Berita Temanggung
Petani Tembakau Temanggung Bacakan Petisi untuk Presiden Jokowi saat Haul Ki Ageng Makukuhan
Petani Tembakau Temanggung Bacakan Petisi untuk Presiden Jokowi saat Haul Ki Ageng Makukuhan
Pihaknya khawatir, mengingat tembakau adalah sumber kehidupan banyak kalangan masyarakat, termasuk di Kabupaten Temanggung. Akan tetapi justru terus-menerus dipermainkan.
Padahal, petani tembakau telah memberi kontribusi terhadap negara dengan jumlah yang tidak kecil, mencapai angka Rp210 triliun per tahun.
“Melihat itu kita tidak bisa tinggal diam. Harus dilawan. Harus dibatalkan wacana revisinya."
"Kalau masih terus bergulir saya khawatir ini akan menjadi bom waktu yang sangat membahayakan kondisi sektor pertanian."
"Maka dari itu, kami juga berdoa semoga pasa tahun 2024 mendatang akan terpilih sosok presiden yang pro terhadap nasib petani tembakau,” tegasnya.
Selain pembacaan petisi, acara juga diisi oleh doa bersama agar hasil panen tembakau musim ini membawa banyak berkah dan kemakmuran petani.
Selain terserap seluruhnya oleh pihak pabrikan, juga banderol harganya memenuhi ekspektasi.
Terdapat pula sebuah ritual petik tembakau dalam masa panen perdana.
Menariknya, hanya ada 17 lembar daun tembakau yang diruwat.
Ini merupakan simbol peringatan HUT RI yang jatuh di tiap tanggal 17 Agustus.
Selain itu, dalam adat masyarakat Jawa unsur angka 7 artinya “Pitulungan” atau pertolongan.
“Ini sekaligus peringatan acara Khaul Ki Ageng Makukuhan yang diyakini dahulu menjadi sosok sentral pembawa bibit tanaman tembakau dari hasil pemberian Sunan Kudus."
"Inilah cikal bakal Temanggung jadi salah satu daerah sentra penghasil tembakau berkualitas,” ungkapnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Temanggung, Saltiyono yang turut hadir mengungkapkan, masyarakat meyakini bahwa nasib tembakau sangat erat kaitannya dengan campur tangan Tuhan YME.
Jadi doa bersama ini dianggap menjadi hal yang cukup krusial sebagai salah satu usaha para petani agar hasil panenan mendatang melimpah ruah sekaligus berkualitas.
“Kami sangat berharap agar tembakau di musim ini baik dan bisa terjual dengan harga tinggi sehingga memberi manfaat bagi petani dan seluruh masyarakat."
"Selamatan dan ritual ini adalah tradisi yang sudah ada sejak nenek moyang dahulu dan telah berlangsung secara turun-temurun. Semoga Gusti Allah mengabul doa seluruh petani,” ungkapnya. (*)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/muria/foto/bank/originals/hasul-ki-ageng-makukuhan-dan-ritual-petik-tembakau.jpg)