Berita Temanggung
Petani Tembakau Temanggung Bacakan Petisi untuk Presiden Jokowi saat Haul Ki Ageng Makukuhan
Petani Tembakau Temanggung Bacakan Petisi untuk Presiden Jokowi saat Haul Ki Ageng Makukuhan
TRIBUNMURIA.COM, TEMANGGUNG – Ratusan petani tembakau di lereng Gunung Sumbing menggelar Haul Ki Ageng Makukuhan dan doa bersama jelang panen raya perdana.
Doa bersama digelar di Pelataran Bumi Makukuhan Dusun Dukuh Seman, Desa Wonosari, Kecamatan Bulu, Kabupaten Temanggung, Rabu (3/8/2022) malam.
Selain doa bersama, para petani melanjutkan acara ini dengan pembacaan petisi yang ditujukan kepada Presiden Joko Widodo, terkait penolakan terhadap rencana revisi PP 109 Tahun 2012
Ketua Asosiasi Petani Tembakau Indonesia (APTI) DPD Jawa Tengah, Wisnu Brata, menyebut terdapat 3 poin utama dalam petisi, yang merupakan hasil kesepakatan rakyat pertembakauan.
Yakni, pertama meminta Presiden Joko Widodo untuk membatalkan revisi PP 109 Tahun 2012 tentang pengamanan bahan yang mengandung zat adiktif bagi kesehatan berupa produk tembakau.
Kedua, meminta Presiden agar menunda kenaikan cukai tembakau di tahun 2023 mendatang.
Serta, ketiga mendesak presiden untuk segera menyusun kebijakan perlindungan tembakau sekaligus tata niaga nasional.
“Kami ingin agar Presiden Joko Widodo senantiasa mendengar aspirasi petani tembakau sebelum benar-benar menandatangani revisi tersebut."
"Karena beragam dampak yang kami khawatirkan, oleh sebab itu kami menolak adanya revisi dan berharap presiden membatalkan penandatanganannya,” jelasnya.
Wisnu menambahkan, dengan petisi tersebut, petani mendesak agar presiden mempertimbangkan berbagai hal yang akan terjadi.
Terlebih saat ini kondisi perekonomian belum sepenuhnya pulih pasca dihantam badai pandemi.
Dengan pembatalan revisi, diharapkan sektor ekonomi dapat segera pulih dan sektor pertania termbakau di sentra-sentra utama dapat terus berlangsung. Pihaknya menilai sebenarnya PP 109 Tahun 2012 sudah cukup dapat menjadi patokan tanpa adanya revisi.
“Jangan mengikuti negara-negara yang bukan tergolong sebagai sentra penghasil tembakau, misalnya Australia dan Singapura."
"Mereka tidak punya petani, sedangkan Indonesia adalah negara agraris dimana banyak masyarakat yang menggantungkan nasib pada sektor pertanian."
"Termasuk tembakau yang sejauh ini masuk ke dalam satu diantara sepuluh komoditas unggulan negara di bidang pertanian,” bebernya.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/muria/foto/bank/originals/hasul-ki-ageng-makukuhan-dan-ritual-petik-tembakau.jpg)