Berita Slawi

Miris! Demi Berobat, Warga Terpencil di Kabupaten Tegal Harus Ditandu Pakai Sarung Sejauh 3,5 Km

Miris Demi Berobat Warga Terpencil di Kabupaten Tegal Harus Ditandu Pakai Sarung Sejauh 3,5 Km desa terpencil kabupaten tegal desa wotgalih jatinegara

Dok Warga
Warga Desa Wotgalih, Kecamatan Jatinegara, Kabupaten Tegal, yang sakit terpaksa ditandu pakai sarung dengan melintasi jalan berlumpur sejauh 3,5 kilometer (Km) untuk dapat berobat dan mengakses fasilitas layanan kesehatan. Hal ini lantaran akses jalan menuju dan dari desa tersebut berupa tanah berlumpur, terjal, serta melintasi tengah hutan dan sungai. 

"Tapi untuk membawa bapak ke rumah sakit tidak mudah, karena akses jalan yang sulit sehingga terpaksa ditandu dengan sarung oleh dua orang."

"Untuk sampai di jalan yang beraspal di Desa Gongseng Kabupaten Pemalang jaraknya 3,5 km, nah setelahnya baru bisa menggunakan kendaraan," ungkap Aeni, yang merupakan anak dari Warno, kepada TribunMuria.com, Rabu (6/7/2022).

Meskipun harus melewati medan yang cukup sulit dan pastinya melelahkan, tapi Aeni dan keluarga berharap agar sang ayah (Warno) bisa pulih dan sehat kembali.

Sebagai warga Dukuh Karangsari, Desa Wotgalih, Kecamatan Jatinegara, Kabupaten Tegal, Aeni juga sangat berharap akses jalan bisa segera diperbaiki, atau dibuatkan akses yang mudah dilalui kendaraan baik sepeda motor maupun mobil.

Sehingga jika terjadi hal mendesak seperti sang ayah yang sakit, bisa segera tertangani dan ketika akses jalan bagus, mudah dilalui maka mobilitas perekonomian juga semakin lancar.

"Saya sebagai warga yang tinggal di Dukuh Karangsari, sangat berharap pemerintah bisa menbuat akses jalan yang bagus dan layak."

"Sehingga warga tidak lagi mengalami kesulitan, terutama saat ada yang sakit ataupun aktivitas biasa," harapnya.

Sementara itu, terpisah, Kepala Desa Wotgalih, Warji, tidak menampik jika akses jalan di desanya memang sangat sulit untuk dilalui.

Warga harus bersusah payah saat hendak melakukan aktivitas baik keperluan ekonomi, sekolah, kesehatan, dan lain-lain warga harus berjalan kaki.

Terlebih jika kondisi cuaca sedang hujan, maka warga akan melewati hutan jati yang jalannya becek, berlumpur, dan menyeberangi sungai.

Akses jalan yang kondisinya memperlihatkan, tidak hanya di Dukuh Karangsari saja.

Jalan kabupaten sepanjang 5 kilometer dengan lebar 4 meter penghubung desa lain Dukuh Wanarata menuju pusat Kecamatan Jatinegara, sekarang ini kondisinya juga sangat rusak parah bahkan sering menyebabkan warga yang lewat terjatuh.

"Kami dari pemerintah desa sudah sering mengajukan perbaikan jalan agar masyarakat bisa beraktivitas dengan nyaman, perekonomian, pendidikan, kesehatan bisa lancar, apalagi jalan tersebut akses satu-satunya warga."

"Kami pemerintah desa dan masyarakat, berharap pemerintah daerah, provinsi, maupun pusat bisa segera memperbaiki jalan tersebut," tutup Warji. (dta)

Sumber: TribunMuria.com
Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved