Berita Jateng

Virus PMK Bisa Hidup di Air sampai 40 Jam, Disnakeswan Jateng: Jangan Cuci Jeroan Kurban di Sungai

Virus PMK Bisa Hidup di Air sampai 40 Jam, Disnakeswan Jateng: Jangan Cuci Jeroan Kurban di Sungai warga dilarang cuci jeroan kurban di kali pmk

Penulis: Iwan Arifianto | Editor: Yayan Isro Roziki
TribunJogja.com
Ilustrasi warga mencuci jeroan hewan kurban di sungai. Disnakeswan Jateng meminta warga tak mencuci jeroan hewan kurban di sungai, guna meminimalisir penyebaran PMK. Sebab, virus PMK bisa bertahan hidup di air selama 40 jam lamanya. 

TRIBUNMURIA.COM, SEMARANG - Sekretaris Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnakeswan) Provinsi Jateng, Ignasius Hariyanta Nugraha, meminta masyarakat Jawa Tengah untuk tidak mencuci jeroan hewan kurban di sungai. 

Dikaui, tradisi mencuci jeroan hewan kurban di sungai memang sudah menjadi kebiasaan di sejumlah daerah di Jawa Tengah. 

Musababnya, kata dia, mencuci jeroan di sungai terhitung lebih praktis. 

Baca juga: Mau Beli Hewan Kurban saat Wabah PMK? Perhatikan Poin Penting Ini

Baca juga: Harga Hewan Kurban di Semarang Naik 5-7 Persen dari Tahun Lalu, Ika: Dampak Merebaknya PMK

Baca juga: Disnakeswan Jateng Telah Distribusikan 75.500 Dosis Vaksin PMK, Blora Dapat Alokasi Terbanyak

"Ya nanti Iduladha disarankan jangan mencuci jeroan (hewan kurban) di sungai, untuk menghindari penyebaran PMK," katanya kepada Tribunjateng.com, Sabtu (25/6/2022).

Ia menjelaskan, anjuran tersebut hendaknya dilakukan, sebab virus PMK dapat bertahan hidup selama 40 jam di air. 

Aliran air sungai tersebut yang mengalir takutnya dikonsumsi hewan ternak. 

"Kemudian air digunakan  warga untuk menyiram rumput lalu rumputnya dimakan ternak," terangnya. 

Ia menyarankan,proses pencucian hewan kurban dilakukan di tempat penampungan.

Tempat itu dapat di luar ruangan lalu air bekasnya ditampung di bak. 

"Air bekas itu selanjutnya dapat disemprot disinfektan" jelasnya.

Diberitakan sebelumnya,Pemprov Jateng mengklaim 75.500 dosis vaksin PMK sudah seluruhnya didistribusikan di seluruh wilayah di Jawa Tengah.

Vaksin tersebut melengkapi distribusi sebelumnya yang hanya sejumlah 1.500 dosis vaksin.

"Iya sudah didistribusikan sampai hari ini ke 35 kabupaten kota.

Sudah diambil semua dari teman daerah sejak kemarin pagi," papar Sekretaris Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Jateng, Ignasius Hariyanta Nugraha kepada Tribunjateng.com, 

Ia mengatakan, rata rata perdaerah mendapatkan 100 dosis ada yang sampai 5 ribu dosis tergantung populasi hewan di kabupaten/kota tersebut.

Di Jateng yang paling banyak mendapatkan vaksin PMK yakni di Kabupaten Blora.

Tiap daerah juga sudah melakukan vaksinasi PMK seperti di Kota Semarang dan Grobogan.

"Tiap daerah priroritas semua hanya kita lihat populasi hewannya," tuturnya.

Distribusi vaksin PMK juga akan terus berlanjut sebab pemerintah pusat saat ini juga sudah memesan 2,2 juta vaksin PMK dari luar negeri.

Nanti juga akan diproduksi vaksin PMK mandiri yang dikembangkan di Surabaya.

"Kami terus berupaya melakukan vaksin agar tidak memberikan dampak ekonomi dan memberikan rasa aman ke masyarakat," tuturnya.

Ia berpesan kepada peternak untuk menjaga kondisi kebersihan dan kesehatan hewan.

Hindari mobilisasi peternak ke kandang lain supaya menghindari terjadinya penularan yang disebabkan manusia.

"PMK tidak menular ke manusia tapi manusia bisa menjadi pembawa virus ke hewan ternak berkuku belah," tandasnya. (Iwn)

Sumber: TribunMuria.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved