Berita Jateng
Disnakeswan Jateng Telah Distribusikan 75.500 Dosis Vaksin PMK, Blora Dapat Alokasi Terbanyak
Disnakeswan Jateng Telah Distribusikan 75.500 Dosis Vaksin PMK ke Berbagai Wilayah, Blora Dapat Alokasi Terbanyak
Penulis: Iwan Arifianto | Editor: Yayan Isro Roziki
TRIBUNMURIA.COM, SEMARANG - Pemerintah Provinsi Jawa Tengah (Pemprov Jateng) mengeklaim telah menyalurkan 75.500 dosis vaksin Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) ke seluruh wilayah di Jateng.
Dari 35 kabupaten/kota di Jateng, Kabupaten Blora mendapat alokasi vaksin PMK terbanyak.
Vaksin tersebut melengkapi distribusi sebelumnya yang hanya sejumlah 1.500 dosis vaksin.
Baca juga: Jepara Dapat Alokasi 3.000 Dosis Vaksin PMK, Ratib Sebut Dua Sasaran Utama Vaksinasi
Baca juga: Jateng Kembali Dapat Alokasi Vaksin PMK, Agus: Ada 75.000 Dosis, Disimpan Disnakeswan
Baca juga: IPB Terjunkan 35 Mahasiswa ke Blora untuk KKN Tematik, dari Pertanian Sehat hingga Tanggulangi PMK
"Iya sudah didistribusikan sampai hari ini ke 35 kabupaten kota.
Sudah diambil semua dari teman daerah sejak kemarin pagi," papar Sekretaris Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnakeswan) Provinsi Jateng, Ignasius Hariyanta Nugraha kepada Tribunjateng.com, Sabtu (25/6/2022).
Ia mengatakan, rata rata perdaerah mendapatkan 100 dosis ada yang sampai 5.000 dosis, tergantung populasi hewan di kabupaten/kota tersebut.
Di Jateng yang paling banyak mendapatkan vaksin PMK yakni di Kabupaten Blora.
Tiap daerah juga sudah melakukan vaksinasi PMK, misalnya di Kota Semarang dan Grobogan.
"Tiap daerah priroritas semua hanya kita lihat populasi hewannya," tuturnya.
Distribusi vaksin PMK juga akan terus berlanjut sebab pemerintah pusat saat ini juga sudah memesan 2,2 juta vaksin PMK dari luar negeri.
Nanti juga akan diproduksi vaksin PMK mandiri yang dikembangkan di Surabaya.
"Kami terus berupaya melakukan vaksin agar tidak memberikan dampak ekonomi dan memberikan rasa aman ke masyarakat," tuturnya.
Ia berpesan kepada peternak untuk menjaga kondisi kebersihan dan kesehatan hewan.
Hindari mobilisasi peternak ke kandang lain supaya menghindari terjadinya penularan yang disebabkan manusia.
"PMK tidak menular ke manusia tapi manusia bisa menjadi pembawa virus ke hewan ternak berkuku belah," tandasnya. (Iwn)