Bisnis dan Keuangan
Harga Hewan Kurban di Semarang Naik 5-7 Persen dari Tahun Lalu, Ika: Dampak Merebaknya PMK
Harga Hewan Kurban di Semarang Naik 5-7 Persen dari Tahun Lalu, Ika: Dampak Merebaknya Wabah PMK
Penulis: Idayatul Rohmah | Editor: Yayan Isro Roziki
TRIBUNMURIA.COM, SEMARANG - Harga hewan kurban di Semarang mengalami kenaikan jelang Hari Raya Iduladha 1443 Hijriah atau tahun 2022 ini.
Kepala Unit Rumah Potong Hewan (RPH) dan Budidaya Hewan Potong (BHP) Penggaron Semarang, Ika Nurawati, mengatakan kenaikan harga hewan kurban mencapai 5-7 persen dibandingkan dengan harga tahun lalu.
Menurut Ika, kenaikan harga hewan kurban tahun ini tidak lepas dari adanya wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) yang menghambat ketersediaan stok.
Di samping itu, kata dia, penanganan khusus dalam antisipasi penyebaran wabah tersebut juga turut menjadi pendorong kenaikan harga hewan kurban, terutama sapi, pada tahun ini.
"Stok sapi di pasaran berkurang karena wabah. Ada (juga) biaya ekstra untuk vitamin, karena kalau sakit ya biaya perawatan, vitamin, dan pemberian obat sampai sembuh," terangnya, Rabu (15/6/2022).
Hal itu, jelas Ika, yang termasuk menjadi faktor pemicu kenaikan harga hewan kurban antara 5-7 persen.
Di RPH Semarang Ika melanjutkan, pihaknya sendiri telah melakukan sejumlah antisipasi untuk mencegah kemungkinan penularan virus pada hewan ternak tersebut.
Di antaranya yakni memilih pasokan hewan kurban dari daerah yang dirasa masih aman dari wabah.
Selain itu kata dia, berbeda dari tahun-tahun sebelumnya yang telah disediakan hewan kurban jauh hari sebelum Idul Adha.
Tahun ini, RPH hanya akan menyediakan hewan kurban dengan waktu yang dekat dengan Iduladha dan sesuai pesanan konsumen.
"Untuk sapi, kami datangkan mepet waktunya untuk meminimalkan risiko terpapar (virus).
(Jumlah sapi yang akan didatangkan) bergantung pesanan," tambahnya.
Di sisi lain, Ika menambahkan, animo masyarakat untuk berkurban tahun ini tetap tinggi seperti tahun lalu.
Hanya, merebaknya isu PMK pada hewan ternak ini membuat masyarakat yang ingin berkurban masih ragu.
"Kemarin ketika rapat di Pemkot, dari DMI bilang animo masyarakat tinggi tapi terkendala wabah. Ini masih ada keraguan.