Diskon Listrik Batal, Warga: Ternyata Pemerintah hanya Berwacana

TRIBUNMURIA.COM, JAKARTA - Sejumlah warga kecewa setelah mendengar wacana diskon tarif listrik dibatalkan oleh pemerintah. Salah satu warga yang merasa kecewa adalah Ani (28). Bagi Ani, diskon listrik bisa membantunya untuk mengurangi biaya pengeluaran dalam setiap bulannya. 

"Kecewa, karena diskon listrik membantu mengurangi beban pengeluaran rumah tangga, pas denger hari ini dibatalkan, ternyata pemerintah hanya wacana doang mengadakan lagi diskon listrik," ujar Ani (28), saat ditemui di area Jakarta Selatan, Selasa (2/6). 

Ani merasa sangat terbantu saat adanya program diskon tarif listrik pada awal tahun ini. Maka dari itu, dia sangat berharap pemerintah mau melanjutkan program tersebut. 

"Karena biasanya saya bayar listrik setiap bulan itu bisa mencapai Rp 700.000 sampai Rp 800.000 dan terbantu adanya diskon jadi cuman bayar sekitar Rp 300.000," kata Ani. 

Kekecewaan yang sama juga dirasakan oleh Fitriyanah (30). Sebab, diskon tarif listrik pada awal tahun lalu bisa meringankan beban hidupnya. 

"Ya saya sangat mengharapkan, mungkin kalau memang tidak ada diskon, kalau bisa mungkin ada beberapa pengurangan, biar kita tidak terlalu terbebani," ucap Fitriyanah. 

Sebelumnya, pemerintah akan menyalurkan Bantuan Subsidi Upah (BSU) sebesar Rp 600.000 untuk dua bulan kepada pekerja dan guru honorer. Jumlah BSU juga dinaikkan dari semula Rp150.000 menjadi Rp300.000 per bulan, sehingga pekerja dan guru honorer akan menerima total Rp600.000 untuk bulan Juni dan Juli 2025. 

“Yang (diskon tarif listrik) itu digantikan menjadi bantuan subsidi upah," ujar Menteri Keuangan Republik Indonesia, Sri Mulyani. (Kompas.com)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Diskon Listrik Batal, Warga: Pemerintah Hanya Wacana Doang