Berita Semarang
12 PSK di Semarang Terjaring Raiza Satpol, Dua di Antaranya sedang Hamil, Fajar: Kami Gak Tegel
12 PSK di Semarang Terjaring Raiza Satpol, Dua di Antaranya sedang Hamil, Fajar: Kami Gak Tegel
Penulis: Eka Yulianti Fajlin | Editor: Yayan Isro Roziki
Seorang PSK, Mawar (bukan nama sebenarnya), mengaku melakoni pekerjaan sebagai PSK karena tuntutan ekonomi.
Dia bekerja sebagai PSK hampir satu tahun namun sempat berhenti.
Kemudian, ia kembali menjual diri karena himpitan ekonomi di tengah pandemi.
"Selama corona kan tidak (periksa) ke puskesmas ataupun RS. Jadi, saya minum pil, kebobolan."
"Setelah saya tahu saya hamil, saya memutuskan bekerja lagi," terangnya.
Menurutnya, suami sempat tidak mengizinkan dirinya bekerja.
Namun karena kondisi ekonomi ditambah suaminya juga sedang tidak bekerja akhirnya memutuskan untuk kembali menjual diri.
"Kalau saya tidak kerja anak saya makan apa, apalagi saya posisi mengandung tujuh bulan."
"Suami tidak kerja. Kerja jualan di jalanan juga diusir," ungkapnya. (eyf)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/muria/foto/bank/originals/12-PSK-yang-terjaring-razia-dibawa-ke-kantor-Saptol-PP-Kota-Semarang.jpg)