Berita Jateng
Ganjar ke Lokasi Banjir di Purworejo, Kebumen dan Banyumas, Pastikan Pengungsi Ribuan Tertangani
Ganjar ke Lokasi Banjir di Purworejo, Kebumen dan Banyumas, Pastikan Pengungsi Ribuan Tertangani
Penulis: Hermawan Endra | Editor: Yayan Isro Roziki
"Ini kan perbatasan, jadi dua daerah yang terdampak. BBWS sudah nemu dua titik jebolnya sungai."
"Kalau sehari atau dua hari ini hujan reda, bisa segera ditangani. BBWS sudah turun tangan langsung," ucapnya.
Ganjar juga sudah mengecek para pengungsi yang ada di dua lokasi itu. Semua pengungsi dalam kondisi sehat dan stok logistik masih terpenuhi.
"Warga di pengungsian saya tanya sehat semuanya, masih bisa bercanda dan stok logistik aman. Mudah-mudahan mereka tenanglah, biar semuanya kita yang urus," imbuhnya.
Ganjar juga mengapresiasi banyaknya relawan yang membantu penanganan bencana.
Tak hanya relawan BPBD, sejumlah relawan dari kelompok masyarakat seperti MDMC Muhammadiyah, pemuda NU, Bagana dan lainnya.
"Saya sampaikan terimakasih banyak, ada kelompok masyarakat yang membantu."
"Saya lihat ada dari NU, Muhammadiyah dan banyak dari masyarakat membantu. Saya senang, gotong royong berjalan dengan baik," tutupnya.
Ganjar minta BBWS cepat tangani tanggul jebol
Ganjar mengatakan, hujan yang terjadi beberapa hari ini lanjut dia memang tergolong ekstrem. Curah hujan melebihi 200 mm membuat sejumlah tanggul sungai di Purworejo jebol.
"Kita minta BBWS segera memperbaiki, hari ini mulai dikerjakan. Dinas PSDA saya minta patroli sungai dan mengecek lokasi-lokasi yang rawan."
"Kalau ada yang kira-kira mendesak diperbaiki, maka harus segera diperbaiki," tegasnya.
Beberapa daerah di Jateng lanjut Ganjar memang mengalami bencana banjir. Selain di Purworejo, ada juga banjir di Grobogan, Pati, Kebumen dan Banyumas. Namun banjir di Grobogan dan Pati sebentar saja sudah surut.
"Di Kebumen laporannya juga sudah surut dan pengungsi sudah kembali. Ini saya mau cek ke sana dan memastikan semua aman."
"Saya minta seluruh kepala daerah khususnya BPBD siaga, mencermati laporan BMKG dan menyebarkan pada masyarakat agar semua siap."
"Dengan kondisi perubahan cuaca ekstrem ini, tidak ada kata lain selain semua siaga dari bencana," pungkasnya. (*)
