Berita Viral
Viral Video Hujan Uang di Pekalongan, Warga Berdesakan Berebut Pecahan Rp50.000 dan Rp100.000
hujan uang rp50 ribu dan rp100 ribu di pejalongan viral Viral Video Hujan Uang di Pekalongan, Warga Berdesakan Berebut Pecahan Rp50.000 dan Rp100.000
Penulis: Indra Dwi Purnomo | Editor: Yayan Isro Roziki
Perwakilan keluarga, Danang Krismanda (25), warga Buaran mengatakan, acara udik-udikan itu dilakukan untuk melestarikan tradisi di Pekalongan.
"Saya mewakili pihak keluarga meminta maaf kepada masyarakat, pemerintah dan lainnya terkait acara udik-udikan yang viral kemarin."
"Apalagi acara tersebut dilaksanakan pada masa PPKM dan pandemi Covid-19," katanya.
Ia mengungkapkan, meskipun itu acara tradisi budaya Pekalongan, namun tidak ada niat untuk memperkeruh suasana di masa pandemi ini.
"Sekali lagi saya minta maaf yang sebesar besarnya dan tidak akan mengulangi lagi acara tersebut," ungkapnya.
Data yang diterima, uang yang dijadikan udik-udik an tersebut berjumlah total Rp5 juta.
Tradisi 'Udik-udikan' di masyarakat Jawa
Dilansir dari id.wikipedia.org, udik-udikan adalah tradisi menebarkan atau melemparkan uang yang bertujuan untuk membagikan kepada tamu yang hadir dalam hajatan di masyarakat Jawa.
Para tamu dalam hajatan dan atau masyarakat sekitar dipersilahkan merebutkan uang yang telah ditebarkan oleh pemberi hajat.
Setelah para tamu merebutkan uang yang telah ditebarkan, mereka dapat memiliki uang yang didapat atau membawanya pulang.
Jenis uang yang dilemparkan dalam udik-udikan biasanya adalah uang logam atau koin.
Nominal uang yang dibagikan mulai dari Rp100 – Rp1.000 dan jumlahnya tergantung pada pemberi hajat.
Pada perkiraan tahun 90-an uang logam dengan nominal Rp25 dan Rp50 masih dipakai, tetapi sekarang sudah tidak digunakan.
Selain uang koin atau uang logam biasanya diselingi dengan permen atau jenang yang telah dibungkus kecil-kecil.
Tradisi ini biasa diadakan pada saat acara muludan, sunatan, kelahiran bayi, ulang tahun atau jika mendapatkan rejeki seperti membangun rumah ataupun ketika seseorang mendapatkan berkah.
Anak-anak dan ibu-ibu biasanya sangat suka mengikuti acara udik-udikan.
Acara udik-udikan biasanya diumumkan melalui pengeras suara atau diketahui dari mulut ke mulut.
Kedatangan tamu tak diundang atau masyarakat sekitar tidak menjadi masalah, karena semakin ramai udik-udikan semakin meriah acara tersebut dan yang punya hajat akan semakin senang. (Dro)