Berita Pati
Update Puting Beliung di Tayu Pati: 338 Rumah Rusak di Tiga Desa, Kerugian Capai Rp2,8 Miliar
Update Puting Beliung di Tayu Pati: 338 Rumah Rusak di Tiga Desa, Kerugian Capai Rp2,8 Miliar
Penulis: Mazka Hauzan Naufal | Editor: Yayan Isro Roziki
Lalu, setengah jam kemudian angin tiba-tiba bertiup kencang.
"Sebagian besar rumah yang ada galvalum, atap baja ringan, lepas. Yang rangka atapnya kayu, gentengnya lepas bertebaran," ujar dia.
Aries berharap, masyarakat bisa ikhlas dan dengan penuh kesadaran bisa bahu-membahu saling membantu.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pati, Martinus Budi Prasetya, mengatakan bahwa pihaknya langsung menerjunkan tenaga relawan ke lokasi bencana.
"Lengkap dengan alat gergaji mesin untuk membantu masyarakat membersihkan pohon tumbang,” ujar Budi.
Menurut dia, pada puncak musim hujan ini, selain waspada banjir, masyarakat juga harus mewaspadai angin puting beliung.
“Menurut BMKG ini dampak fenomena La Nina. Selain banjir bandang, angin puting beliung harus diwaspadai,” ujar dia.
Menurut Budi, ada kearifan local masyarakat dahulu yang bisa diterapkan kembali untuk mengurangi fatalitas bencana angin rebut atau puting beliung, yakni menanam pohon bambu di batas-batas desa.
“Sifat bambu yang rimbun dan lentur membuatnya cukup kuat menahan angin."
"Tapi saat ini populasi tanaman bambu di batas-batas desa sudah berkurang,” tandas dia. (mzk)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/muria/foto/bank/originals/Rumah-roboh.jpg)