Berita Pati
Update Puting Beliung di Tayu Pati: 338 Rumah Rusak di Tiga Desa, Kerugian Capai Rp2,8 Miliar
Update Puting Beliung di Tayu Pati: 338 Rumah Rusak di Tiga Desa, Kerugian Capai Rp2,8 Miliar
Penulis: Mazka Hauzan Naufal | Editor: Yayan Isro Roziki
TRIBUNMURIA.COM, PATI - Bencana angin puting beliung menerjang sejumlah desa di Kecamatan Tayu, Senin (21/2/2022) siang sekira pukul 12.00 WIB.
Akibat peristiwa ini, ratusan rumah mengalami kerusakan.
Warga pun menderita kerugian yang total nilainya ditaksir mencapai miliaran rupiah.
Kerusakan terparah terjadi di Desa Keboromo, Tayu Kulon, dan Tayu Wetan.
Baca juga: BREAKING NEWS: Puting Beliung Landa Sejumlah Desa di Pati, Banyak Rumah Rusak dan Pohon Tumbang
Baca juga: Atap Kediaman Yulia Runtuh, Perabot Seisi Rumah Rusak, Puting Beliung Landa Demak 98 Rumah Rusak
Baca juga: LPB PDM Blora Gelar Pelatihan Penanggulangan Bencana: Jangan Sampai Tim SAR Malah Dievakuasi
Ratusan atap rumah rusak diterjang angin berputar itu.
Berdasarkan data yang dihimpun Kapolsek Tayu Iptu Aris Pristianto, di Desa Keboromo terdapat 192 rumah yang atapnya rusak.
Kemudian di Desa Tayu Kulon 163 rumah dan Desa Tayu Wetan 30 rumah.
Desa Sambiroto juga terdampak. Namun hanya tiga rumah yang mengalami kerusakan.
Berdasarkan data tersebut, ada total 388 rumah yang atapnya rusak akibat kejadian ini.
Akibat bencana ini, warga ditaksir menderita kerugian hingga Rp2,8 miliar.
Warga Desa Keboromo, Solkhan, mengatakan bahwa ia tengah tidur ketika terjadi angin puting beliung.
"Saya dengar ada suara pletok-pletok, ternyata genteng berjatuhan pada pecah semua."
"Beruntung rumah saya ada eternitnya, genteng jatuh di situ. Tidak sampai mengenai saya."
"Saya lalu keluar, lihat ada atap-atap seng beterbangan di atas," ujar dia.
Kepala Desa Tayu Kulon, Aries Junaidi, mengatakan bahwa mulanya, sekira pukul 12.00 hanya ada angin kecil tanpa hujan.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/muria/foto/bank/originals/Rumah-roboh.jpg)